Mataram, Nusa Tenggara Barat (ANTARA News) - Tim Pencarian dan Pertolongan (SAR) gabungan mengerahkan lima kapal untuk mengevakuasi turis dari Gili Meno, Air dan Trawangan (Gili Matra) di Kabupaten Lombok Utara setelah gempa 7 Skala Richter mengguncang wilayah itu pada Minggu malam (6/8).

Humas Kantor Pencarian dan Pertolongan Mataram I Gusti Lanang Wisnuwandana pada Senin mengatakan Rubber Boat (RB) 220 milik Badan SAR Nasional, kapal milik KPLP, KM Eka Jaya 25, dan KM Eka Jaya 26, serta super scoot boat dikerahkan untuk mengevakuasi turis dari pulau-pulau wisata itu.

"Tim SAR gabungan sudah bergerak ke Gili Matra sejak Minggu malam (5/8), namun proses evakuasi bisa dilakukan pada siang hari," katanya tentang tim evakuasi yang antara lain mencakup anggota Basarnas, TNI Angkatan Laut, dan Polisi Air Polda NTB.

Hingga pukul 14.00 WITA, kata Lanang, 758 wisatawan asing maupun lokal sudah berhasil dievakuasi dari Gili Matra. Di antara wisatawan yang berhasil dievakuasi, ada satu yang meninggal dunia.

Sejumlah wisatawan mancanegara menumpang mobil bak terbuka ketika menuju Mataram di Lombok Utara, NTB, Senin (6/8/2018). Sedikitnya 700 orang wisatawan bersama warga setempat dievakuasi dari Gili Trawangan, Gili Air dan Gili Meno menuju Pelabuhan Bangsal mengantisipasi terjadinya gempa susulan. (ANTARA FOTO/Zabur Karuru)

Lanang merinci kapal RB 220 sudah mengevakuasi 142 turis asing dan 86 wisatawan lokal, termasuk satu yang meninggal dunia. Kapal milik KPLP sudah mengevakuasi enam orang turis asing dan 64 warga negara Indonesia. Dan super scoot boat mengevakuasi 60 orang WNI.

"Kalau KM Eka Jaya 25 dan KM Eka Jaya 26 masing-masing sudah mengevakuasi 200 orang," ujarnya.

Para turis dievakuasi ke Pelabuhan Bangsal di Kabupaten Lombok Utara.

Proses evakuasi masih terus berlangsung karena jumlah turis asing dan lokal yang akan dievakuasi ke Pelabuhan Bangsal pascagempa bumi diperkirakan 2.000 orang.

Baca juga: 2.000 wisatawan asing dievakuasi dari Gili Trawangan
Baca juga: Gempa susulan masih melanda Lombok

Pewarta: Awaludin
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2018