London (ANTARA News) - KBRI Brussel dan Taman Pairi Daiza didukung Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat, mengelar acara Pesta Indonesia merupakan perhelatan seni budaya dan kuliner selama tiga hari di Taman Pairi Daiza, Belgia.
Koordinator Pensosbud KBRI Brussel, Ignatius Priambodo, kepada London, Senin mengatakan selama acara Pesta Indonesia diadakan demonstrasi kuliner oleh Bara Pattiradjawane, sajian kopi unggulan Indonesia oleh Anomali Coffee, serta penampilan kesenian Jawa Barat dan Bali serta jazz-fusion Indonesia.
Dubes Indonesia di Brusel, Yuri Thamrin mengatakan Indonesia merupakan negara besar yang multi-etnis dan multi-budaya, dengan adanya Pesta Indonesia ini masyarakat Belgia semakin mengenal dan mengunjungi Indonesia .
Dubes berharap agar kerja sama dengan Taman Pairi Daiza ini dapat dikembangkan di tahun-tahun mendatang dan Pesta Indonesia dapat menampilkan seni budaya dan kuliner dari daerah lain.
Chef Bara berhasil memukau pengunjung dengan kepiwaiannya menghibur dan mengajarkan cara masak soto dengan tiga bahasa
Prancis, Belanda dan Inggris. Belgia memiliki bahasa nasional Prancis dan Belanda dan pengunjung mengapresiasi kemampuan berbahasa Chef Bara.
Sementara Barrista dari Anomali Coffee menggugah minat para pengunjung dengan penyajian kopi beraroma khas dari Indonesia dan belajar teknik penyiapan kopi yang baik sehingga diperoleh rasa dan aroma optimal.
Setelah bersantap soto dan menikmati kopi, pengunjung dihibur dengan musik dan tarian Bali dan workshop secara kilat menari Bali. Tarian Jawa Barat yang dinamis dan tampilan musik fusion jazz Indonesia menutup kegiatan Pesta Indonesia selama akhir pekan ini.
KBRI Brussel juga mempromosikan pariwisata di Tanah Air. Taman Pairi Daiza merupakan tempat wisata dan kebun binatang terbesar di wilayah Wallonia, Belgia. Dibuka dari April hingga November, Pairi Daiza didatangi hampir dua juta pengunjung setiap tahunnya.
Baca juga: Promosi rendang hingga ke Moskow
Baca juga: Sanggar rompong wakil Indonesia di Selangor Festival
Pewarta: Zeynita Gibbons
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2018