Kuala Lumpur (ANTARA News) - Pengusaha Inggris, Richard Branson, akan membeli 20 persen saham AirAsia, maskapai penerbangan murah jarak jauh Malaysia, kata seorang eksekutif perusahaan Jumat. "Branson akan mengambil alih 20 persen saham. Ia akan menyuntikkan modal ke Fly Asian Xpress Sdn Bhd. (FAX)," kata pejabat yang tidak bersedia disebut namanya itu kepada AFP. Ia tidak mengungkapkan rincian lainnya. FAX merupakan operator jarak jauh AirAsia X. Perusahaan itu dijadwalkan akan mengeluarkan pernyataan resmi pada Jumat sore berkaitan dengan investasi Branson. Branson, pendiri Virgin Group, akan menghadiri peristiwa bersejarah itu yang akan diselenggarakan di ibukota administratif yang baru Malaysia, Putrajaya, di selatan ibukota Kuala Lumpur, sumber itu juga mengatakan. Para analis menggambarkan langkah Branson sebagai pengambilalihan kekuasaan atas kepala eksekutif maskapai penerbangan AirAsia Tony Fernandes. Fernandes, pendiri dan direktur FAX memegang 50 persen di perusahaan itu dan deputinya Kamarudin Meranum memiliki 30 persen. FAX telah memesan 15 pesawat berbadan lebar A330-300 dari Airbus, pabrikan pesawat Eropa. Sementara itu, harian keuangan The Edge mengutip sumber dalam sebuah laporan bahwa AirAsia X telah mendapatkan hak untuk terbang ke Australia dan Stansted di London. AirAsia X dijadwalkan untuk memulai penerbangan jarak jauh ke China dan Australia pada 8 September, dengan menggunakan tiga pesawat sewa, dari terminal penerbangan murah di Kuala Lumpur International Airport (KLIA), kata pejabat perusahaan sebelumnya. Dalam peluncurannya pada Januari, maskapai penerbangan itu menjanjikan penerbangan murah ke Inggris dimulai Juli. Fernandes meluncurkan AirAsia sebagai pelopor maskapai penerbangan murah kawasan pada Desember 2001, dengan dua pesawat. Perusahaan itu kini melayani rute domestik dan internasional di seluruh kawasan itu. Saham AirAsia diperdagangkan lebih rendah, turun 0,05 menjadi 1,94 (0,59 dolar AS) pada awal perdagangan. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007