Jakarta (ANTARA News) - Kepala Biro Humas Tim Kampanye Fauzi Bowo-Prijanto, Empam Muzoffar, mengatakan partai politik adalah kunci kemenangan dari pasangan tersebut untuk meraup sebanyak mungkin jumlah suara, sehingga unggul dalam Pilkada DKI 2007. "Partai adalah motor (kemenangan Fauzi Bowo-Prijanto-red)," katanya ketika dihubungi ANTARA di Jakarta, Jumat. Menurut dia, hubungan baik dengan 20 partai pendukung dengan sendirinya akan mengarahkan para simpatisan partai politik dalam memilih calon gubernur dan calon wakil gubernur (Cagub/Cawagub). Empam juga mengakui, sampai saat ini partai politik adalah "tunggangan" yang paling efektif untuk memperoleh dukungan dari warga masyarakat. "Hal itu karena parpol (partai politik) adalah wadah yang memiliki akses paling luas untuk menyampaikan aspirasi politik," katanya. Ia memaparkan kemenangan ini sebenarnya telah diprediksi jauh hari sebelum tanggal pencoblosan, meski ternyata hasil yang didapat meleset dari prediksi kubu Fauzi-Prijanto. Empam mengungkapkan hasil yang diperoleh pasangan tersebut hingga hari kedua pasca pencoblosan yaitu sekitar 57 persen dan jauh di bawah prediksi awal yang diperkirakan mencapai 70 persen. "Hilangnya sekitar 20 persen suara itu juga disebabkan karena kesalahan teknis pemilu dan bukan hanya karena kekecewaan terhadap parpol," katanya. Kesalahan teknis itu, ujar dia, antara lain tidak terdaftarnya sejumlah warga dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) yang bisa mencapai separuh dari 20 persen suara yang hilang itu. Untuk mempertahankan perolehan suara, pihaknya lalu menambah porsi kerja di luar partai politik dengan membuat jaringan dengan organisasi massa serta beragam kelompok yang mengedepankan figur pasangan Cagub/Cawagub. Mengenai menurunnya popularitas parpol, Empam mengemukakan bahwa hal itu ditandai antara lain dengan munculnya aspirasi calon kepala daerah perseorangan atau independen. (*)

Copyright © ANTARA 2007