Jakarta (ANTARA News) - Persitara Jakarta Utara terancam dijatuhi sanksi berat oleh Asosiasi Provinsi Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (Asprov PSSI) DKI Jakarta selaku penyelenggara Liga 3 provinsi, menyusul dugaan insiden bentrokan antara pendukung tim tersebut NJ Mania dengan masyarakat.
Kejadian yang terjadi di wilayah Pasar Rebo, Jakarta Timur, pada Sabtu sore itu menewaskan satu orang.
"Kami dengan komisi disiplin akan segera melakukan rapat terkait pemberian hukuman bagi Persitara," ujar Ketua Asprov PSSI DKI Jakarta Uden Kusuma Wijaya dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Sabtu.
"Sudah pasti hukuman ini harus memberikan efek jera buat Persitara serta memastikan hal seperti ini tidak terulang lagi ke depan," katanya menambahkan.
Menurut Uden, seharusnya setiap klub berkewajiban untuk memastikan setiap tindakan dan tingkah laku pemain, pelatih, ofisial dan penonton atau kelompok pendukungnya tidak melenceng dari koridor hukum yang berlaku.
Baca juga: Bentrokan suporter Persitara-warga Ciracas tewaskan satu korban
Baca juga: Polisi antisipasi bentrokan susulan suporter-warga Ciracas
Wakil Ketua Asprov PSSI DKI Jakarta Aldi Karmawan menyebut sudah sepatutnya Persitara menanggung risiko atas tindakan semua elemen yang berkaitan dengan klub.
"Klub harus bertanggung jawab atas diri pemain, pelatih dan supporternya," kata Aldi.
Menurut keterangan pihak kepolisian, keributan antara NJ Mania dan masyarakat berawal dari tindakan suporter, yang sejatinya ingin menonton laga Liga 3 2018 ABC Wirayudha melawan Persitara, di Stadion Brigif 1 Kalisari, Jakarta Timur, turun ke jalan dan mengambil makanan serta minuman pedagang.
Hal tersebut memicu perlawanan warga yang berujung pada bentrokan. Satu orang meninggal dan seorang lainnya luka-luka akibat peristiwa itu.
Pewarta: Michael Siahaan
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2018