Jakarta, 10 Agustus 2007 (ANTARA) - Industri desain kreatif yang berkembang dewasa ini di Indonesia, kian hari kian berkembang dan bukan tidak mungkin menjadi penggerak roda perekonomian bangsa, hal ini disampaikan oleh Irvan A. Noe'man, Chief Executive Officer FGDexpo2007, pada conference hari kedua pameran grafika digital FGDexpo2007, di Jakarta Convention Centre. Hal ini ikut diamini oleh Mari Elka Pangestu, Menteri Perdagangan, Republik Indonesia, yang juga hadir membawakan materi. Ia menjelaskan, langkah-langkah pemerintah dalam pengembangan ekonomi kreatif Indonesia terangkum dalam road map dari hasil seminar dalam rangka Pekan Produk Budaya Indonesia 2007. Ia menambahkan, hal-hal yang terangkum adalah Sosialisasi, Kelembagaan, Landasan Hukum, Identifikasi, Promosi & Pemasaran, Pendidikan, Infrastruktur dan Pengembangan Sistem Insentif. "Langkah-langkah ini harus dilakukan secara terpadu dan lintas sektoral, seperti misalnya melalui sosialisasi yang dilakukan pada tingkat DPR, DPD, lintas departemen, KADIN, pemerintah propinsi, pemerintah kota kabupaten, asosiasi pekerja kreatif dan asosiasi terkait, produsen/pelaku usaha, komunitas kreatif, akademis, dan pemangku kepentingan lainnya," jelasnya lagi. Indonesia Design Power contohnya yang diluncurkan pada Juli 2006, sebagai suatu langkah awal dalam pengembangan ekonomi kreatif Indonesia. Hasil kerja sama antara Departemen Perdagangan, Departemen Perindustrian, dan Kementerian Koperasi dan UKM, didukung pula oleh KADIN Indonesia. Untuk itu, Irvan menambahkan, dalam rangka mendukung percepatan pengembangan ekonomi kreatif tanah air, pihaknya melalui FGDexpo2007 berusaha menggali potensi industri grafika yang didukung oleh industri kreatif dengan menghadirkan para pakar internasional. Sebut saja, Freeman Lau - Kan Lau Design, Hongkong yang membahas topik Culture - Enriching The Design Ideas dan Tarek Atrissi Design, The Netherlands, dengan bahasan Influence from the Middle East ikut hadir menyampaikan ide-ide yang terkait dalam pengembangan desain kreatif. "Sebenarnya industri kreatif tanah air, sudah cukup kompeten namun kurang didukung oleh tumbuhnya SDM yang memadai. Untuk itu, perlu didukung oleh masukan serta informasi dari pihak luar, namun tidak melupakan budaya lokal," sambungnya. Misalnya produk desain lokal yang dapat dikombinasikan dengan budaya modern, seperti radio yang terbuat dari kayu, atau motif batik yang dapat diimplementasikan pada media lain sebagai ornamen furnitur. Keterangan gambar:Irvan A. Noe'man, CEO FGDexpo2007 memberikan cinderamata kepada Mari Elka Pangestu, Menteri Perdagangan Republik Indonesia Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi : - Herman Pratomo Managing Director & COO FGDexpo2007 : 0811 979286 - Ayu Meganingrum Fortune PR : 021-765 8506

Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2007