Jakarta (ANTARA)- Kurs rupiah Jumat pagi merosot tajam mendekati level Rp9.400 per dolar AS, karena perburuan terhadap dolar AS oleh pelaku lokal semakin ramai. Nilai tukar rupiah turun menjadi Rp9.360/9.370 per dolar AS dibandingkan penutupan hari sebelumnya R9.271/9.335 atau melemah 89 poin. Direktur Retail Banking PT Bank Mega Tbk, Kostaman Thayib, di Jakarta, mengatakan pelaku lokal memburu dolar AS dalam jumlah besar, sehingga memacu mata uang asing itu menguat tajam. Pelaku lokal cenderung membeli dolar AS, mereka tak mengindahkan munculnya isu positif dari pasar saham regional yang membaik, katanya. Rupiah, menurut dia, diperkirakan akan bisa mencapai level Rp9.400 per dolar AS, apabila gejolak pasar uang domestik terus menekan rupiah. Gejolak pasar uang domestik sebenarnya tidak ada kaitan dengan krisis kredit perumahan AS yang terjadi saat ini, apalagi pasarnya relatif masih kecil, katanya. Menurut dia, Bank Indonesia (BI) diharapkan akan memasuki pasar lebih awal untuk mencegah tekanan pasar yang negatif, karena dikhawatirkan rupiah akan terus terpuruk hingga di atas level Rp9.400 per dolar AS. Padahal dari faktor internal tidak ada masalah dengan kemerosotan rupiah, apalagi fundamental ekonomi makro ekonomi Indonesia terus berkembang yang seharus mata uang lokal itu membaik, katanya. Apalagi, katanya, yen menguat terhadap dolar AS yang seharusnya memicu rupiah menguat, namun kenyataannya rupiah terpuruk jauh di atas level Rp9.300 per dolar AS. Ia mengatakan apabila rupiah menembus level Rp9.400 per dolar AS dikhawatirkan penurunan itu akan terus terjadi hingga mendekati level Rp9.500 per dolar AS. Kalau ini terjadi, maka para pelaku pasar tidak akan percaya lagi terhadap likuiditas rupiah, ujarnya. Meski demikian, lanjut dia, BI akan terus memantaunya setelah sebelumnya memutuskan untuk tidak menurunkan suku bunga acuan untuk menahan tekan negatif terhadap rupiah. BI juga memiliki cadangan devisa yang cukup besar untuk mengantisipasi tekanan pasar yang terus terjadi terhadap rupiah, sehingga rupiah akan kembali di level Rp9.300 per dolar As, ucapnya. (*)

Copyright © ANTARA 2007