... banyak penumpang yang meloncat ke air, mereka sedang kita cari

Banjarmasin, Kalimantan Selatan (ANTARA News) - Satu penumpang KM Satya Kencana IX, yang terbakar di sekitar perairan Tanjung Selatan pada Sabtu pagi, meninggal dunia karena kelelahan menurut Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Banjarmasin.

Kepala SAR Banjarmasin Mujiono mengatakan menurut informasi korban juga sudah berusia lanjut dan sakit jantung.

Ia menjelaskan pula bahwa saat ini 112 dari 250 penumpang KM Satya Kencana IX telah berhasil dievakuasi oleh tim dari kapal Niki Sae. Dari 112 orang tersebut, satu di antaranya meninggal dunia dan 111 lainnya selamat dan kini dalam proses pemulihan baik fisik maupun mental,

"Berdasarkan informasi yang kami dapat dari stasiun pantai yang terhubung dengan kapal Niki Sae, saat terjadi kebakaran, banyak penumpang yang meloncat ke air, mereka sedang kita cari," katanya.

Ia menambahkan kapal-kapal sudah dikerahkan menuju lokasi kecelakaan kapal guna membantu evakuasi penumpang.

Hanya saja perjalanan dari Pelabuhan Basirih menuju tempat kejadian memakan waktu hingga lima jam, sehingga pertolongan tidak bisa dilakukan lebih cepat.

"Kami baru mendengar terjadinya kapal terbakar sekitar pukul 09.00 Wita, perjalanan dari Pelabuhan Basirih hingga ke lokasi, tidak kurang dari lima jam, sehingga perlu waktu panjang," katanya.

Salah satu jalan untuk membantu korban adalah berkoordinasi dengan seluruh kapal yang berada tidak jauh dari kejadian kebakaran.

Saat ini, KM Niki Sae yang membawa sebagian korban kecelakaan kapal sedang dalam perjalanan menuju Pelabuhan Trisakti.

KM Satya Kencana IX terbakar di sekitar 54 mil barat daya perairan Tanjung Selatan dalam pelayaran dari Pelabuhan Surabaya menuju Banjarmasin pada Sabtu sekitar pukul 05.35 dini hari.

Kapal tersebut kini telah berhasil lego jangkar, sehingga evakuasi penumpang lebih mudah dilakukan.


Baca juga: SAR: satu meninggal akibat terbakarnya KM Satya Kencana
Baca juga: Tim evakuasi-relawan siaga menanti korban kapal terbakar di Banjarmasin

Pewarta: Ulul Maskuriah
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2018