"Kapal itu dimonitor dan dicegat sesuai dengan hukum internasional," kata militer Israel dalam satu pernyataan, sebelum kapal bernama Freedom for Gaza yang membawa 12 orang itu dibawa ke Pelabuhan Ashdod, Israel.
"Militer menjelaskan kepada penumpang kapal bahwa mereka melanggar blokade laut legal dan bahwa bantuan kemanusiaan dapat dikirim ke Gaza melalui Pelabuhan Ashdod" menurut pernyataan militer Israel yang dikutip AFP.
Orang-orang yang ada di kapal tersebut dibawa untuk "pemeriksaan lebih lanjut."
Freedom adalah kapal kedua "Freedom Flotilla" yang dicegat saat hendak "melanggar blokade" di Gaza menurut penyelenggara. Kapal itu membawa peralatan medis.
Empat kapal berangkat dari Skandinavia pada pertengahan Mei dan berhenti di sekitar 28 pelabuhan dalam perjalanan, dua lainnya tertinggal setelah berlabuh di pelabuhan Italia, Palermo.
Pada Minggu, Angkatan Laut Israel mencegat kapal aktivis berbendera Norwegia yang merupakan bagian dari armada tersebut.
Israel sudah bertempur dalam tiga perang dengan gerilyawan Palestina di Gaza sejak 2008 dan menyatakan blokade Gaza diperlukan untuk mencegah mereka mendapat senjata atau materi yang bisa digunakan untuk tujuan militer.
Para pejabat Perserikatan Bangsa-Bangsa menyerukan pencabutan blokade itu karena memburuknya kondisi kemanusiaan di kantung Palestina yang dikuasai gerakan Hamas, yang 80 persen dari dua juta warganya bergantung pada bantuan.(mr)
Baca juga: Israel larang aktivis HAM keluar masuk Gaza: HRW
Baca juga: Israel halang-halangi flotila aktivis asing ke Jalur Gaza
Pewarta: -
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2018