Dili (ANTARA News) - Seorang mantan menteri yang dipenjara karena terlibat kerusuhan berdarah tahun lalu di Timor Leste, Kamis, meninggalkan negara itu menuju Malaysia untuk menjalani perawatan medis. Keberangkatannya didahului satu hari bersitegang dengan pemerintahan baru. Mantan menteri dalam negeri Rogerio Lobato masuk penjara pada bulan Maret tahun ini karena secara gelap membagikan senjata ke warga sipil saat kerusuhan 2006. Kerusuhan tersebut menyebabkan 37 orang tewas dan 150 ribu warga mengungsi. Lobato telah memperoleh izin dari pengadilan untuk berangkat ke luar negeri guna menjalani perawatan. Dia berencana pergi menggunakan suatu pesawat carter pada hari Rabu, kata perdana menteri Xanana Gusmao kepada para wartawan. Pemerintahan baru, memutuskan mencegah kepergian Lobato yang telah berada di pesawat itu. Gusmao mengatakan pemerintahannya membatalkan penerbangan itu karena "tidak mau ada kejutan apapun pada hari pertama pemerintahan." Gusmao bersama para anggota kabinet dilantik pada Rabu. "Kemarin (Rabu), kami minta penerbangan itu dibatalkan sampai semua dokumen diproses hingga selesai, termasuk izin untuk mendapatkan perawatan," kata Gusmao. Pesawat Lobato akhirnya diizinkan tinggal landas pada Kamis siang, setelah kabinet menyetujui keberangkatannya atas dasar kemanusiaan. Lobato telah satu bulan diopname di rumah sakit dan diketahui menderita sakit liver, jantung serta ginjal. Penyakit pastinya kali ini belum diketahui. Lobato adalah petinggi partai Fretilin dan bekas gerilyawan, demikian AFP.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007