Banjarmasin, Kalimantan Selatan (ANTARA News) - KM Satya Kencana IX yang terbakar di perairan sekitar 54 mil barat daya Tanjung Selatan dalam pelayaran dari Pelabuhan Surabaya menuju Banjarmasin telah berhasil lego jangkar dan beberapa kapal membantu mengevakuasi sekitar 250 penumpangnya.
"Kapal telah berhasil lego jangkar, sehingga kapal tidak akan terseret arus gelombang ke mana-mana alias diam di tempat," kata Kepala Humas KSOP Pelabuhan Trisakti Banjarmasin Wahono di Banjarmasin, Sabtu.
Setelah lego jangkar, ia mengatakan, evakuasi penumpang kapal akan lebih mudah dilakukan.
Wahono mengatakan berdasarkan sistem informasi stasiun pantai yang terhubung dengan KM Nikisae, 250 penumpang KM Satya Kencana IX sedang dievakuasi ke kapal Nikisae dan tugboat.
Hasil koordinasi dengan perusahaan pelayaran PT Dharma Lautan Utama selaku operator KM Satya Kencana IX, menurut dia, jumlah penumpang kapal yang terbakar sekitar 250 orang termasuk sopir angkutan yang ikut dalam kapal tersebut.
"Memastikan jumlah penumpang tersebut, kami akan segera melihat manifesnya," katanya.
Saat ini, selain KM Nikisae dan tugboat, KM Kumala yang masih satu perusahaan dengan KM Satya Kencana juga sudah berada di sekitar tempat kejadian, sedang melakukan penyisiran korban.
Wahono belum bisa memastikan apakah semua penumpang kapal berhasil dievakuasi karena penghitungan belum dilakukan.
"Saat peristiwa kebakaran, seluruh pihak yang berada di lokasi kejadian, berupaya menyelamatkan seluruh penumpang, yang penting seluruh penumpang bisa pindah kapal," katanya.
Ia memperkirakan para penumpang Nikisae maupun penumpang KM Satya Kencana baru akan sampai di Pelabuhan Trisakti Banjarmasin pada Sabtu petang.
"Seluruh informasi tersebut kami peroleh dari KM Nikisae melalui stasiun pantai, jadi kami belum melihat langsung ke lapangan," katanya.
Tentang kondisi terakhir kapal, apakah kapal terbakar seluruhnya, Wahono tidak bisa memastikan namun mengatakan bahwa di lokasi kejadian tidak ada tim pemadam kebakaran yang melakukan pertolongan.
"Kalau benda tidak bergerak, seperti mobil dan lainnya, sulit untuk diselamatkan, berbeda dengan penumpang," katanya.
Baca juga: Kapal penumpang terbakar di Tanjung Selatan
Pewarta: Ulul Maskuriah
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2018