Kedua sapi memiliki berat di atas satu ton, dan sapi ini merupakan hasil budi daya mereka,
Lubukbasung (ANTARA News) - Sapi jenis simental asal Kabupaten Agam, Sumatera Barat, menjadi hewan kurban Presiden Joko Widodo yang akan disembelih pada Hari Raya Idul Adha 1439 Hijriyah di Masjid Raya Sumbar di Padang.
Pelaksana harian (Plh) Dinas Pertanian Agam, Arief Restu didampingi Kasi Kesehatan Masyarakat Veteriner, Dinas Pertanian Agam, Iswan Hendri di Lubukbasung, Sabtu, mengatakan dua ekor sapi itu masing-masing milik Datuak Palindih warga Arokan Riki, Nagari Gaduik, Kecamatan Tilatangkamang, dan Efendi Rasyid warga Lundang Kecamatan Ampekangkek.
"Kedua sapi memiliki berat di atas satu ton, dan sapi ini merupakan hasil budi daya mereka," katanya.
Ia mengatakan kedua sapi ini masuk sebagai sapi untuk kurban Presiden Joko Widodo, karena ternak di kabupaten dan kota lain di Sumbar tidak ada yang melebihi berat dari kedua sapi itu.
Postur tubuh dan panjang dua ekor sapi tersebut masuk sebagai syarat sapi yang dicari presiden. Hal ini berdasarkan hasil peninjauan yang dilakukan oleh tim dari Pemprov Sumbar pada Kamis (26/7).
"Tim dari Pemprov menyatakan kedua sapi itu masuk kriteria sapi kurban Presiden Republik Indonesia," katanya.
Mendekati Idul Adha, tambahnya, tim dari Kementerian Sekretariat Negara akan melihat kedua sapi itu untuk memastikan sapi mana yang akan dipilih, setelah itu, sapi tersebut akan diperiksa kesehatannya oleh tim dari provinsi.
Sebelumnya, ternak di Agam juga terpilih sebagai sapi kurban Presiden Joko Widodo untuk masyarakat Sumbar pada 2017. Sapi itu milik Deswar (60), warga Jorong Tanjung Barulak, Nagari Koto Tangah, Kecamatan Tilatangkamang. Sapi dengan jenis simental itu dengan berat 1,2 ton dengan usia tiga tahun dan harga Rp62 juta.
"Ini suatu kebanggaan bagi kita karena sapi milik peternak Agam terpilih sebagai sapi kurban presiden," katanya.
Baca juga: Kementan prediksi kebutuhan hewan kurban 1,5 juta ekor
Pewarta: Altas Maulana
Editor: Desi Purnamawati
Copyright © ANTARA 2018