Dili (ANTARA News) - Lebih 100 rumah dibakar dalam semalam di Timor Timur tengah, kata polisi hari Kamis, dengan puluhan orang ditangkap dalam kekerasan yang dipicu pengumuman pemerintah baru pekan ini. Presiden Jose Ramos-Horta mengambil sumpah pemerintah dipimpin pahlawan kemerdekaan Xanana Gusmao hari Rabu sesudah pemilihan umum bulan Juni. Kerumunan orang marah membakar gedung dan mengamuk dalam kekerasan di berbagai tempat sejak Senin akibat pengumuman tentang pemerintah baru Xanana tersebut. Lebih dari 70 orang sudah ditangkap. "Sejak kemarin (Rabu), 115 rumah di kecamatan Watulari dibakar oleh sekitar 2.000 pendukung Fretilin, yang tidak puas pada keputusan presiden itu," kata kepala polisi kabupaten Vikeke. "Kami tidak dapat mengendalikan keadaan dan menangkap pelaku pembakaran itu," kata Jose de Carvalho kepada kantor berita Prancis AFP. Wanita jurubicara polisi Perserikatan Bangsa-Bangsa mengatakan kepada AFP bahwa petugas di sana sudah mengendalikan keadaan dan 57 orang sudah ditangkap. "Tanda awal ialah bahwa penyebabnya adalah ketegangan suku sejak lama," kata pernyataan terpisah polisi badan dunia tersebut. Xanana sesudah bertemu dengan Ramos-Horta mengatakan kepada wartawan bahwa polisi dan tentara Timor Timur akan dikirim ke Vikeke dan Baukau, tempat lain dilanda kerusuhan, untuk membantu. Timor Timur diguncang kerusuhan maut pada April dan Mei tahun lalu, saat unsur tentara dan polisi terlibat perang jalanan di Dili, ibukota negara kecil dan miskin itu, yang menewaskan 37 orang serta memaksa 150.000 lagi meninggalkan rumah mereka. Pemilihan umum Juni diharapkan membuka bab baru demokrasi di negara muda itu, tapi Fretilin --partai berkuasa saat itu-- menyengketakan keputusan Ramos-Horta menunjuk gabungan Xanana untuk memerintah. Fretilin bersikeras harus diminta memimpin, kendati mendapat suara lebih sedikit daripada gabungan itu, yang terbentuk sesudah hasil pemilihan umum tersebut diketahui. Partai itu menyatakan akan memerkarakan hasil itu di pengadilan dan menyeru pendukungnya tenang. Pernyataan polisi Perserikatan Bangsa-Bangsa itu juga mengatakan bahwa Dili secara nisbi tenang pada hari terahir ini, dengan 33 orang ditangkap untuk kejadian kecil. Fretilin meraih 21 kursi di parlemen beranggota 65 orang itu, angka tidak cukup untuk membentuk pemerintah, sementara CNRT merebut 18 kursi, tapi menggalang persekutuan dan mendapatkan 37 kursi. Timor Timur memiliki pemuda dalam jumlah besar di antara satu juta penduduknya dan angka pengangguran mencapai 50 persen, membuatnya sangat rawan.(*)
Pewarta:
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007