London (ANTARA News) - Layanan Konsuler KBRI London yang berbasis daring dan diluncurkan secara resmi oleh Menteri Luar Negeri Retno Marsudi pada Juli 2017 berhasil meraih sertifikat ISO 9001:2015 dari British Assessment Bureau, Inggris.
Sertifikat tersebut diserahkan secara resmi oleh Mark Nutburn dari British Assessment Bureau UK kepada Dubes RI untuk Kerajaan Inggris dan Irlandia Rizal Sukma di KBRI London, Jumat, kata Minister Counselor KBRI London, Thomas Siregar kepada Antara London.
Pada saat penyerahan sertifikat ISO tersebut, Dubes RI untuk Kerajaan Inggris Rizal Sukma mengatakan sertifikasi ISO 9001:2015 mendorong KBRI London untuk terus berbenah diri dan membangun sistem manajemen mutu bertaraf internasional.
Sertifikasi tersebut mendorong KBRI untuk memenuhi tuntutan kebutuhan masyarakat ?mengenai adanya suatu standar mutu pelayanan yang sesuai dengan tuntutan masyarakat.
Hal ini, disebutkan dia, untuk mendukung program Pemerintah RI dalam memberikan perlindungan WNI serta mendorong arus masuk wisatawan melalui pelayanan visa kepada WNA secara efektif, cepat, aman dan transparan.
Sementara itu Mark Nutburn menyampaikan bahwa proses sertifikasi ISO : 9001 : 2015 untuk pelayanan konsuler KBRI London cukup cepat dilakukan, dibandingkan dengan proses sertifikasi pada entitas bisnis lainnya.
Sebelumnya, disebutkan, sejak diluncurkan secara resmi oleh Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi Juli tahun lalu, layanan E-Consular ?KBRI London mendapatkan sambutan positif dari WNI maupun masyarakat setempat.
Baca juga: Keindahan seni tekstil indonesia di Inggris
Layanan konsuler berbasis online KBRI London juga telah berhasil meningkatkan google business review index dari sebelum nya 2,8 menjadi 4,8 dari skala 5.
Layanan E-Consular KBRI London terdiri dari 18 aplikasi layanan online yang terintegrasi ke dalam E-Consular KBRI London.
Sejak diluncurkan, sampai dengan tanggal 1 Agustus 2018, terdapat 19.746 aplikasi pada E-Consular KBRI London.
Dikatakannya dari keseluruhan layanan online konsuler KBRI London pada periode tersebut di atas, terdapat 2.218 aplikasi yang menggunakan sistem "appointment", dengan perincian permohonan WNI untuk ?mengajukan aplikasi Paspor RI dan berbagai surat keterangan sebanyak 960 aplikasi, dan permohonan "appointment" oleh WNA untuk menyampaikan aplikasi visa sebanyak 2.218.
Sedangkan sisanya mengajukan aplikasi melalui "walk-in service" atau dikirim melalui pos.
Aplikasi ini telah membantu menurunkan secara drastis telepon yang masuk ke layanan konsuler untuk menanyakan status aplikasi ?yang diajukan WNI maupun WNA.
Baca juga: Cerita mudik Lebaran para WNI di Inggris
Baca juga: Jangan mudah percayai modus tipu menipu kerja di Inggris
Pewarta: Zeynita Gibbons
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2018