Medan (ANTARA News) - Pesawat jenis Cesna Caravan B 208 milik Susi Air yang ditumpangi rombongan Menteri Kehutanan (Menhut) MS Kaban dalam perjalanan pulang dari kunjungan kerja ke Sibolga, Sumut, sempat dihantam angin kencang. Selama perjalanan pulang pesawat seakan lepas kontrol sehingga mudah terombang ambing ke kanan dan ke kiri seperti layang-layang, ujar Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Sumut, Djati Witjaksono Hadi, di ruangan VIP Bandara Polonia Medan, Kamis. Ia ikut mendampingi kunjungan kerja Menhut ke Sibolga dalam rangka pencanangkan program "Kecil Menanam, Dewasa Memanen" dan peletakan batu pertama pembangunan kembali Masjid Agung Sibolga. Dia menuturkan, kejadian itu berlangsung pada saat cuaca cukup terang. Pesawat berukuran kecil yang bermuatan 12 orang itu seakan hendak jatuh, namun tiba-tiba naik lagi sehingga memunculkan rasa was-was yang amat mendalam. Terpaan angin kencang terjadi di sekitar wilayah udara Danau Toba dan Berastagi. Pesawat bahkan harus terbang memutar menghindari angin kencang (turbolance) yang mengakibatkan waktu tempuh Bandara Pinang Sori, Tapanuli Tengah ke Bandara Polonia Medan menjadi 70 menit atau lebih lambat 20 menit, jelasnya. Sementara itu, mantan Ketua Umum Partai Golkar Ir Akbar Tandjung yang sebelumnya juga ikut rombongan Menhut ke Sibolga berangkat dengan pesawat yang berbeda meski masih dengan pesawat carter milik Susi Air. Di tempat yang sama Menhut MS Kaban enggan memberikan komentar menenai perjalanan pulangya dari Sibolga menuju Medan.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007