"Pada 2018 dari total anggaran Rp105 miliar alokasi pembangunan tahap pertama," kata Wakil Direktur Pelayanan RSUD Wates Agung Sugiharta di Kulon Progo, Jumat.
Pembangunan RSUD Wates dilakukan secara tahun jamak, diperkirakan akan menghabiskan anggaran Rp270 miliar, dengan sistem pembagian beban anggaran 30 persen APBD Pemkab Kulon Progo dan 70 persen APBD Pemerintah DIY.
Dengan rincian APBD Pemda DIY 2018 sebesar Rp70 miliar, APBD 2019 Rp70 miliar, dan Rp42 miliar berasal dari APBD 2020. Sedangkan APBD Kulon Progo 2018 sebesar Rp35 miliar, APBD 2019 Rp35 miliar dan pada 2020 menggunakan dana sekitar Rp18 miliar.
Ia mengatakan, ada sejumlah perubahan dalam tahapan perencanaan pembangunan fisik RSUD, namun ia meyakini dalam lima bulan berjalan, anggaran tersebut dapat terserap habis untuk pembangunan fisik.
"Pemenang sudah ada, sedang menunggu sanggah. Kami juga akan berkoordinasi dengan rekanan, agar pembangunan dan penyerapan anggaran bisa berjalan lancar," katanya.
Sementara itu, Direktur RSUD Wates Lies Indriyati mengatakan untuk mendukung beroperasinya New Yogyakarta International Airport (NYIA) di Kulon Progo, RSUD Wates ke depan akan dilengkapi dengan gedung medical center.
Selain itu, ruang pelayanan esensial seperti Instalasi Gawat Darurat, Poliklinik Radiologi, Maternal Perinatal, poliklinik akan dibangun berdekatan. Selanjutnya, lantai paling atas akan dibangun kamar operasi, ICU, ICCU, unit stroke.
"Nantinya akan ada sejumlah perbedaan yang terlihat dari fisik bangunan dan pelayanan yang diterapkan di RSUD Wates. Seluruh komponen pelayanan ada di satu gedung, jadi pasien tidak perlu jauh berjalan," kata dia.
Ia mengatakan RSUD Wates harus mempersiapkan diri dengan adanya proyek NYIA. Saat ini RSUD Wates mulai mengembangkan layanan dengan membentuk tim layanan mulai dari trauma center. Mengevaluasi IGD, sarana prasarana dan Sumber Daya Manusia, agar pelayanan IGD bisa paripurna.
Lies menambahkan, setelah mulai mengembangkan layanan bedah syaraf, dua bedah ortopedi, RSUD ingin menambah layanan bedah jantung, traumalogi. RSUD Wates juga akan membangun ruang rawat inap VIP, VVIP dan kelas 1.
"Selanjutnya, RSUD bisa mengembangkan Poliklinik VIP dan menyediakan apartemen untuk dokter, dokter tamu, dokter pasien, residen, mahasiswa coas, keperawatan dan kebidanan di asrama. Kalau memungkinkan, kami juga ingin membuat satu pusat pelayanan jantung," katanya.
Baca juga: RSUD Wates berlakukan tarif peserta BPJS non-kedaruratan
Pewarta: Sutarmi
Editor: Desi Purnamawati
Copyright © ANTARA 2018