Situasi chaos. Kapolsek memberi tembakan peringatan hingga terjatuh dan lututnya berdarah. Telapak tangannya jatuh ke tanah dengan posisi memegang senjata."
Jakarta (ANTARA News) - Wakapolri Komjen Pol Syafruddin menuturkan Kapolsek Siotapina Iptu Suwoto yang melakukan penembakan salah sasaran terhadap anak buahnya Brigadir Sanusi, diperiksa untuk mengetahui kesalahannya.
"Pasti diperiksa, propam sudah berangkat, nanti lihat kadar kesalahannya," tutur Wakapolri di Jakarta, Jumat.
Penyidik pun masih terus menyelidiki kasus tersebut, termasuk memastikan posisi penembakan yang menyebabkan Sanusi tewas.
Sedangkan jenazah Brigadir Sanusi sudah dikebumikan pada Selasa (31/7) malam.
Ada pun Kapolres Buton AKBP Andi Herman mengatakan tidak ada unsur kesengajaan dalam kasus yang terjadi pada Selasa (31/7) itu, awalnya terjadi tawuran antarpelajar dan warga dari dua desa di Kecamatan Siotapina, Kabupaten Buton, Sultra yang kemudian polisi berupaya mengamankan situasi.
Kapolsek Iptu Suwoto ikut turun dan memberi tembakan peringatan terhadap massa yang mengamuk.
"Situasi chaos. Kapolsek memberi tembakan peringatan hingga terjatuh dan lututnya berdarah. Telapak tangannya jatuh ke tanah dengan posisi memegang senjata," kata Andi Herman.
Selanjutnya, dalam jarak sekitar enam meter, Kapolsek melihat salah satu anggotanya jongkok bersimbah darah dan ternyata ia adalah Brigadir Sanusi yang menjadi korban salah tembak Kapolsek.
Andi menambahkan, Polda Sulawesi Tenggara mengambil alih penanganan kasus ini.
"Kapolsek saat ini masih berada di Polres Buton dan diperiksa oleh penyidik Polda Sultra," katanya lagi.
Pewarta: Dyah Dwi Astuti
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018