Mandat itu belum dicabut, tetap kita perjuangkan Pak Zul (Zulkifli Hasan). Kita tetap itu sampai rakernas nanti."

Jakarta (ANTARA News) - Sekjen Partai Amanat Nasional (PAN), Eddy Soeparno, mengatakan, partainya menghormati ijtima' ulama agar mendukung Prabowo Subianto sebagai calon presiden pada Pilpres 2019 dan akan menjadi pertimbangan di Rapat Kerja Nasional (Rakernas) nanti.

"Kami dari awal menghormati ijtima' ulama itu, kami jadikan bahan pertimbangan dan bahan renungan yang paling dalam," kata Eddy dalam diskusi yang digelar Para Syndicate, di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat.

Ia mengaku, pada Jumat pagi PAN menerima surat dari PA 212. Surat berisi permintaan agar PAN wajib mengikuti hasil ijtima' ulama mendukung Prabowo Subianto sebagai calon presiden.

Ijtima' ulama PA 212 juga merekomendasikan Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Al Jufri dan Ustad Abdul Somad sebagai kandidat cawapres Prabowo.

Menurut dia, PAN punya mekanisme sendiri dalam menentukan sikap politik. Kami sebagai partai politik punya mekanisme untuk menentukan arah Pilpres 2019," katanya.

Ia menegaskan, partainya tidak bisa serta merta memutuskan sikap politik berdasar hasil ijtima' ulama. PAN baru akan bersikap setelah rapat kerja nasional (rakernas) pada 6-7 Agustus 2018.

"Kita tunggu putusan rakernas agar dapat dipertanggungjawabkan pada publik maupun internal kader," ujarnya.

Sejauh ini, Eddy menegaskan PAN belum punya sikap resmi terkait arah koalisi Pilpres 2019. PAN masih berpegang pada hasil rakernas 2017 yang memberi mandat pada Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan untuk maju di Pilpres 2019.

"Mandat itu belum dicabut, tetap kita perjuangkan Pak Zul (Zulkifli Hasan). Kita tetap itu sampai rakernas nanti," tutur Eddy Soeparno.

Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018