Pengecekan itu dilakukan Panglima TNI seusai apel komando operasi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) dalam rangka pengamanan Asian Games XVIII, di Palembang, Jumat sore, didampingi Kapolri Jenderal Tito Karnavian, Gubernur Sumsel Alex Noerdin, dan sejumlah pejabat lainnya.
Marsekal TNI Hadi Tjahjanto pada kesempatan itu menjelaskan pihaknya sengaja menggelar apel tersebut, untuk memastikan kesiapan jajarannya dan personel gabungan lainnya yang terlibat dalam operasi pencegahan dan penanggulangan karhutla.
Dalam operasi kebakaran hutan dan lahan dilibatkan personel gabungan TNI, Polri, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Manggala Agni, Taruna Siaga Bencana, serta tim penanggulangan kebakaran baik dari instansi pemerintah dan swasta.
Melihat kesiapan personel gabungan itu dan peralatan yang digunakan untuk melakukan pemadaman api di lahan dan hutan yang terdapat di sejumlah daerah rawan karhutla, seperti Kabupaten Ogan Komering Ilir, Ogan Ilir, Banyuasin, dan Musi Banyuasin, pihaknya optimistis mampu mengendalikan kebakaran hutan dan lahan pada musim kemarau ini.
Kebakaran hutan dan lahan di daerah yang akan menjadi salah satu tuan rumah Asian Games ini perlu dicegah dan dikendalikan secara maksimal, sehingga tidak menimbulkan bencana kabut asap.
Jika kebakaran hutan dan lahan di daerah rawan karhutla itu tidak bisa dicegah dan dikendalikan bisa menghambat pelaksanaan pesta olahraga negara-negara kawasan Asia itu yang dijadwalkan berlangsung di Jakarta dan Palembang pada 18 Agustus hingga 2 September 2018, katanya pula.?
Dia menjelaskan, untuk mengatasi kebakaran hutan dan lahan serta hal-hal yang dapat menghambat pelaksanaan pesta olahraga negara-negara kawasan Asia itu, bersama Kapolri Tito Karnavian telah melakukan beberapa persiapan pencegahan dan penanggulangannya.
Berbagai hambatan akan ditangani bersama, siapa pun yang berpotensi melakukan tindakan yang dapat menimbulkan gangguan sekecil apa pun selama berlangsungnya Asian Games akan diproses sesuai dengan ketentuan hukum.
"Jika ada hal-hal yang mengganggu kelancaran dan kesuksesan pelaksanaan ajang kompetisi olahraga itu, bisa menimbulkan perhatian dunia dan dapat? mencoreng nama baik bangsa dan negara Indonesia sebagai tuan rumah," ujar Panglima TNI.
Pewarta: Yudi Abdullah
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018