Bogor (ANTARA News) - Akibat gempa bumi yang terjadi Kamis dinihari sekitar pukul 00.15 WIB, seorang warga Kota Bogor meninggal dunia karena kaget dan terjatuh.
Korban Tursinah (33) warga Rt 04/Rw. 03, Kelurahan Cimahpar, Bogor Utara, Kota Bogor, Jabar, termasuk diantara warga yang panik dan berlari keluar rumah ketika gempa terjadi.
Gempa bumi berkekuatan 7,0 skala richter (SR) pada kedalaman 286 km di wilayah 75 km barat laut Indramayu, Jabar, tersebut goncangannya terasa kuat di Kota Bogor. Bahkan, bangunan permanen seperti hotel, ruko, dan rumah penduduk, juga terguncang.
Menurut tetangga korban, Wiguna (41), saat terjadi gempa bumi sebagian warga berhamburan keluar rumah, karena khawatir rumahnya ambruk.
Ia melihat pasangan suami istri, Amin (35) dan Tursinah juga lari keluar rumah karena panik. Ia melihat Amin keluar lebih dulu kemudian disusul oleh Tursinah, sambil menggendong bayinya yang baru berusia tiga bulan.
Tapi, belum terlalu jauh dari pintu depan, Tursinah tersandung batu dan terjatuh, meskipun bayinya digendongnya dengan kuat.
Karena tidak bangun juga, warga kemudian membantu Tursinah menggotongnya kembali ke dalam rumah. Namun ketika diperiksa denyut nadi di tangannya sudah tidak ada lagi. Giliran warga yang menjadi panik.
Suami Korban, Amin yang bekerja sebagai sopir angkot menuturkan, istrinya memang mengidap sakit jantung.
Di lokasi lainnya, di Rt 02 /Rw 11 Kelurahan Cilendek Barat Kecamatan Bogor Barat Kota Bogor, sebagian warga berhamburan keluar rumah karena takut bangunan rumahnya ambruk.
"Ketika rumah terasa goyang, saya segera keluar rumah. Saya takut gempa seperti di Yogya terjadi di Bogor," kata Nasti, warga setempat.
Ia dan beberapa tetangganya, kemudian berkumpul di depan musholla Baitul Muttaqien, berjaga-jaga kalau masih ada gempa susulan.
Kepala Badan Meterologi dan Geofisika (BMG) Jakarta, Suhardjono mengatakan, gempa bumi berkekuatan 7,0 SR yang terjadi di lepas pantai Indramayu, menggoyang Pulau Jawa, Sumatera, Bali, hingga Malaysia, termasuk kategori gempa dalam, yang tidak berpotensi menimbulkan gelombang tsunami.
Menurut dia, gempa dalam adalah gempa yang mempunyai tiga ciri spesifik yaitu tidak berpotensi menimbulkan tsunami, goncangannya dirasakan di tempat yang sangat luas, dan peluang muncul gempa susulan sangat kecil.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007