Jakarta (ANTARA News) - Perusahaan farmasi PT Kimia Farma Tbk tengah menjajaki kerja sama bisnis dengan mitra luar negeri dari kawasan Asia untuk mengembangkan produk obat dengan nilai investasi Rp5-10 miliar. "Sebenarnya ada tiga negara yang berminat kerjasama, namun baru dua yang mulai mendekati. Diharapkan dalam waktu dekat sedang dalam penjajakan dan diharapkan ada penandatanganan kerjasama," kata Dirut Kimia Farma, Gunawan Pranoto di Jakarta, Kamis. Dalam acara diskusi jajaran wartawan kesehatan dan ekonomi itu Gunawan mengatakan ke depan perseroan akan terus mengembangkan produknya mulai dari hulu sampai hilir. "Untuk itu terbuka juga kemungkinan perseroan membangun pabrik baru," katanya. Ketika didesak negara Asia mana yang dimaksud, Gunawan masih belum bersedia menyebutkan. "Nanti kalau sudah MoU. Namun diharapkan tahun ini," kata Gunawan. Sebelumnya, Kimia Farma telah mengekspor produk-produknya ke beberapa negara, seperti, Jepang, Filipina dan Afganistan serta Eropa. Perseroan mengekspor ke Jepang untuk obat Iodium, dan Malaysia untuk produk kosmetik dan Singapura untuk produk Herbal Medicin. Gunawan mengatakan target ekspor perseroan bisa naik 17 persen menjadi 5,787 juta dolar AS dibandingkan dengan 2006. Sedangkan persentase penjualan dari ekspor sebesar 8 hingga 10 persen dari total penjualan. Sementara untuk bahan baku impor untuk produk obat generik sekitar 70 sampai 80 persen dari total biaya produksi. Sedangkan khusus obat bermerek bahan bakunya mencapai 50 persen dari total biaya produksi. Hingga semester I 2007 perseroan membukukan penjualan mencapai Rp955,52 miliar atau naik 4,50 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya Rp914,34 miliar. Laba sebelum pajak Rp48,11 miliar atau naik 104 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya Rp24,754 miliar. "Kenaikkan laba ini diperoleh dari industri atau holding karena adanya beberapa usaha antara lain adanya efisiensi yang dijalankan khususnya di industri, produk mix strategi dan pengembangan penjualan produk-produk yang bermargin tinggi," kata Gunawan. Target penjualan hingga akhir 2007 sebesar Rp2,498 triliun atau naik 14,1 persen dibandingkan 2006. Sedangkan laba bersihnya diperkirakan mencapai Rp62,564 miliar atau naik 42,23 persen.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007