Jakarta (ANTARA News) - Departemen Pertanian meminta kepada petani sawah yang memperoleh sumber pengairan dari saluran irigasi sektor III dan IV untuk menunda penanaman padi akibat berlangsungnya musim kemarau di sebagian besar kawasan pertanian di tanah air. Menteri Pertanian Anton Apriyantono di Jakarta, Kamis, mengatakan penundaan tanam tersebut dimaksudkan untuk memutus siklus hama dan penyakit tanaman dengan memanfaatkan musim kering. "Imbauan untuk menunda tanam ini sudah kita sampaikan ke petani agar mereka memenfaatkan musim kering untuk memutus siklus hama dan penyakit," katanya. Mentan menyatakan, kebijakan menunda tanam tersebut tidak akan mengurangi target produksi beras nasional hingga akhir tahun sebesar 58,1 juta ton gabah kering giling (GKG). Namun demikian Anton mengakui, hingga saat ini para petani masih ingin memanfaatkan cuaca yang dianggap masih bagus selain harga gabah yang masih mengunungkan. Penanaman tersebut biasanya dilakukan para petani yang memiliki areal persawahan di sektor III dan Iv dari saluran irigasi pusat. Melihat kondisi tersebut, tambahnya, Deptan berupaya agar pasokan air dari saluran irigasi untuk persawahan di sektor III dan IV tetap lancar dengan pengaturan yang lebih baik. Bahkan Deptan telah melaksankan koordinasi dengan pemerintah daerah dan Perum Jasa Tirta serta sejumlah asosiasi untuk bersiap mengantisipasi masuknya musim kemarau tahun ini. Selain itu sejumlah teknologi juga sudah diperkenalkan kepada para petani antara lain teknik penanaman padi yang mampu bertahan dalam kondisi air yang minima, yakni dengan pola System of Rice Intensification (SRI).(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007