Jakarta (ANTARA News) - Aksi ambil untung oleh pelaku pasar menekan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Jakarta (BEJ), Kamis, ditutup turun 0,94 persen. IHSG ditutup turun 21,234 poin menjadi 2.241,402, sedangkan indeks LQ45 kelompok 45 saham unggulan melemah 5,018 poin atau 1,07 persen ke posisi 463,862. Analis PT Sinarmas Sekuritas Alfiansyah kepada ANTARA News mengatakan, aksi ambil untung yang terjadi pada sesi siang telah membalikan indeks di awal perdagangan yang mendapat sentimen positif naiknya bursa AS Rabu malam (8/8). "Naiknya indeks cukup tinggi, sehingga para pelaku pasar merealisasikan keuntungannya di jangka pendek karena melihat situasi pasar global yang tidak menentu," kata Alfian. Menurut dia, pasar saham global masih dihantui belum pulihnya krisis "subprime mortgage" yang terjadi di AS, apalagi ditambah pemberitaan dari BNP Paribas dan Lembaga Keuangan usaha patungan AS-Jerman juga mengalami masalah yang sama. Selain itu, lanjut Luki, tekanan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS juga menjadi sentimen negatif terhadap perdagangan saham di BEJ, dimana rupiah masih berada di atas Rp9.300 per dolar AS. Aksi ambil untung ini telah menyeret 134 saham mengalami penurunan dibanding yang naik hanya 54, sedangkan 56 saham tidak berubah harganya dan 148 tidak diperdagangkan. Berbaliknya indeks pada perdagangan Kamis ini dipimpin anjloknya saham Perusahaan Gas Negara (PGAS), Telkom (TLKM), Aneka Tambang (ANTM) dan Bank Mandiri (BMRI. Saham PGAS terkoreksi Rp50 menjadi Rp10.550, TLKM melemah Rp150 ke posisi Rp10.900, ANTM turun Rp50 ke level Rp2.525 dan BMRI terkikis RpRp25 ke harga Rp3.250. Volume perdagangan mencapai 3,570 miliar saham dengan nilai Rp2,832 triliun dari 46.199 kali transaksi. Posisi investor asing net sell (jual netto) mencapai Rp21,806 miliar. (*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007