"Kami tidak kekurangan bacaleg. Bahkan lebih. Yang dafar bacaleg sampai 98 orang," kata Ketua DPD NasDem Surabaya Sudarsono kepada Antara di Surabaya, Jumat.
Menurut dia, dari 50 bacaleg yang didaftarkan ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) Surabaya, rinciannya 70 persen berasal dari internal partai atau kader dan 30 persen lainnya dari eksternal.
Adapun bacaleg dari jebolan pengurus Partai Hanura meliputi mantan Ketua DPC Partai Hanura Surabaya Ony Philipus, Sekretaris DPC Hanura Surabaya Agus Santoso, mantan anggota DPRD Surabaya dari Partai Hanura Sudarwati Rorong dan lainnya.
"Selain itu ada juga Syaiful Bahri (mantan anggota DPRD Surabaya dari Partai Persatuan Pembangunan/PPP) dan dari PKB (Partai Kebangkitan Bangsa) serta PDS (Partai Damai Sejahtera). Tapi kebanyakan dari Hanura," kata Sudarsono yang kerap dipanggil Cak Dar.
Saat ditanya kenapa tidak mengoptimalkan kader sendiri, Cak Dar mengatakan itu merupakan konsekuensi dari Program Indonesia Memanggil yang diterapkan Partai NasDem.
"Kalau tidak ada program itu, bacaleg kader semua pasti bisa," ujarnya.
Selain itu, lanjut dia, dengan banyaknya jebolan pengurus dari partai lain yang menjadi bacaleg di NasDem, pihaknya berharap dapat memperoleh dukungan suara di Pileg 2019.
"Biar nantinya NasDem bisa punya fraksi sendiri di DPRD Surabaya dan tentunya pada 2020 bisa mengusung calon Wali Kota Surabaya," ujarnya.
Cak Dar mengatakan dalam Pileg 2019 ini, NasDem Surabaya menargetkan minimal lima kursi di DPRD Surabaya. Untuk itu, lanjut dia, NasDem sudah mulai melakukan kerja-kerja politik dengan melakukan bimbingan teknis (bimtek).
?Menurutnya, Bimtek Angkatan I Koodinator Saksi (KorSaksi) diikuti 300 orang dari jumlah seluruhnya 1.200 orang. "Saat ini sudah siap 8.124 calon saksi yang juga akan dilatih," katanya.
Pewarta: Abdul Hakim
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2018