Jakarta (ANTARA News) - Honor resmi meluncurkan Honor 10 di pasar Indonesia, Kamis. Ponsel yang dirilis secara global pada pertengahan Mei itu masih mengusung desain notch atau poni pada layar.
Sementara, kompetitornya, Vivo dan Oppo sudah mulai sudah mulai meninggalkan desain tersebut. Vivo memperkenalkan Vivo NEX dengan bezel tipis penuh. Demikian pula dengan Oppo yang merilis Find X tanpa poni dalam sebuah acara yang digelar di Paris pada Juni lalu.
Saat ditanya mengenai tren desain poni yang sudah ditinggalkan kompetitor, President of Honor Indonesia, James Yang, mengatakan bahwa Honor ingin memberikan portofolio produk yang lebih lengkap kepada konsumen melalui Honor 10.
"Kami enggak mikir layar notch lebih baik atau lebih buruk. Kami hanya kasih pilihan ke konsumen, mereka butuh notch screen. Bukan cool atau enggak. Lebih dari itu, kami hadirkan notch yang lebih kecil," ujar Yang, usai peluncuran Honor 10 di Jakarta, Kamis.
Mengusung tagline "Beauty in AI," Honor 10 dibekali teknologi kecerdasan buatan (AI) yang juga sudah banyak ditawarkan oleh kompetitornya. Yang menegaskan bahwa AI yang ditawarkan Honor bukan "gimmick" semata, melainkan teknologi yang benar-benar dibutuhkan oleh pengguna di dalam smartphone mereka.
"Ke depannya akan jadi bagian dari hidup. Untuk honor 10 akan bantu di fotografi, itu akan terasa saat dipakai," kata Yang.
Honor 10 hadir dengan RAM 4GB dan ROM 128GB di pasar Indonesia. Perangkat ini dibandrol Rp6,999 juta. Sementara Asus, menawarkan ponsel premiumnya Zenfone 5z dengan varian RAM6GB/ROM 128GB dengan harga Rp6,499 juta dan varian RAM 8GB/ROM dengan 256GB.
Mengenai hal ini, Yang menyakinkan bahwa pengguna akan mendapatkan nilai lebih dari uang yang mereka keluarkan untuk Honor 10. Dia meyakinkan bahwa Honor 10 memiliki performa yang tak kalah dari kompetitor. "Dengan manajemen CPU, dijamin kinerja lebih baik dibandingkan RAM 6GB," ujar Yang.
Baca juga: Akhirnya, Honor 10 meluncur di Indonesia
Baca juga: Honor targetkan masuk 3 besar di pasar Indonesia
Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Monalisa
Copyright © ANTARA 2018