"Saya kira ini pendekatan momentum baru hubungan Indonesia-Malaysia..."

Kuala Lumpur (ANTARA News) - Perwakilan Kementerian Luar Negeri Indonesia dan Malaysia dalam acara Forum Awani Global yang ditayangkan oleh Televisi Astro Awani, di Kuala Lumpur, Kamis malam, membahas dimensi baru hubungan bilateral kedua negara, menyusul pertemuan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan Perdana Menteri Mahathir Mohamad di Jakarta beberapa waktu lalu.

Pemerintah Indonesia diwakili oleh Koordinator Fungsi Pensosbud KBRI Kuala Lumpur, Agung Cahya Sumirat. Sementara itu Pemerintah Malaysia diwakili oleh Sekretaris Bagian Asia Tenggara Kemenlu Malaysia, Eldeen Husaini Mohd Hashim.

Kedua pejabat tersebut membahas hubungan kedua negara berdasarkan momentum kunjungan Perdana Menteri Malaysia Dr Tun Mahathir Mohamad dan Menteri Luar Negeri Malaysia Datuk Saifuddin Abdullah ke Jakarta pada Juni 2018.

Agung Cahya Sumirat bahkan menggarisbawahi kedekatan hubungan Presiden Joko Widodo dan Dr Tun Mahathir Mohamad dalam pertemuan di Jakarta.

"Saya kira ini pendekatan momentum baru hubungan Indonesia - Malaysia dalam segala segi politik, ekonomi, perdagangan, kebudayaan dan lainnya," katanya.

Ia juga mengatakan kunjungan Menlu Malaysia ke Indonesia menunjukkan bagaimana Malaysia dari segi politik ingin meningkatkan peran aktif termasuk meratifikasi berbagai konvensi hak asasi manusia internasional.

"Pesan yang kami tangkap adalah Malaysia dan Indonesia akan memiliki posisi yang sama dalam merespon isu-isu terkait hak asasi manusia maupun demokrasi. Kami mengapresiasi peran aktif Malaysia dalam Bali Demokrasi Forum yang sudah berjalan saat ini," katanya.

Sementara itu, Eldeen mengatakan hubungan Indonesia dan Malaysia telah terjalin dengan baik selama 60 tahun, sehingga semua permasalahan dapat diselesaikan melalui dialog dan diplomasi.

"Untuk pemerintah Malaysia Baru sekarang akan melakukan pendekatan secara berperingkat. Dahulu secara menyeluruh, sekarang menyesuaikan isu-isu secara berperingkat. Sekiranya ada penyelesaian maka akan disampaikan kepada masyarakat," katanya merujuk pendekatan berjenjang.

Ia juga mengatakan lawatan Dr Tun Mahathir ke Jakarta memperoleh sambut begitu baik dari Presiden Jokowi.

"Perbincangan yang seharusnya lima menit menjadi lebih panjang menjadi dua jam. Dan isu-isu yang berkepentingan telah diselesaikan pada peringkat kedua pemimpin. Perbincangan dua jam adalah pendekatan di peringkat atasan dan kepada bawahan diminta untuk memikirkan implementasinya. Jadi seperti itulah pendekatan yang dilakukan," katanya.

Baca juga: Mobil hingga politik jadi bumbu pembicaraan Jokowi-Mahathir
Baca juga: Jokowi-Mahathir bicarakan korupsi hingga wilayah perbatasan
Baca juga: Mahathir: Malaysia-Indonesia harus tangkal tekanan Eropa soal minyak sawit


Pewarta: Agus Setiawan
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2018