Jakarta (ANTARA News) - Penyebab kebakaran di belakang kompleks Jakarta International Velodrome Rawamangun, diduga pekerjaan las yang tengah dilakukan di lapangan bisbol yang berdekatan dengan lokasi kejadian.
"Dari info yang sementara saya dapat, dugaan kebakaran awalnya dari pekerjaan las di lapangan bisbol di sebelah lokasi," kata Direktur Proyek Velodrome Rawamangun Iwan Takwin dalam pesan singkatnya yang diterima di Jakarta, Kamis malam.
Berdasarkan keterangan yang diterimanya, kebakaran yang saat ini sudah padam tersebut terjadi di belakang gudang Dispora DKI Jakarta yang ada di belakang gedung utama Velodrome Rawamangun sendiri, namun dia memastikan tak ada gedung yang terbakar.
"Saat ini kebakaran sudah padam. Yang terbakar barang-barang di luar gedung Dispora itu. Alhamdulillah semuanya aman dan tidak terkena api," kata Iwan.
Berdasarkan pantauan di lokasi sekitar pukul 19:30 WIB dari sisa kebakaran tersebut, terlihat hanya menghanguskan barang-barang yang diletakan di luar gudang Dispora.
Para petugas dari Dinas Pemadam Kebakaran DKI Jakarta dan petugas kompleks Velodrome tengah membersihkan puing-puing barang-barang bekas yang terbakar.
Letak lokasi kebakaran yang berdekatan dengan perkampungan di belakang Kompleks Velodrome, sempat membuat panik masyarakat di sana beberapa saat.
"Tadi kami sempat panik karena api cukup besar, namun ketika pemadam kebakaran berdatangan, alhamdulillah api cepat tertangani sekitar 30 menit lah," kata seorang warga Ayu Resika Prabowo (28) yang mengaku melihat langsung kebakaran yang lokasinya di depan rumahnya tersebut.
Pihak pemadam kebakaran sendiri menurunkan 11 unit mobil Pemadam Kebakaran dari Suku Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Jakarta Timur yang termasuk bantuan dua unit mobil pompa dari Jakarta Pusat.
GOR Velodrome Rawamangun sendiri, merupakan salah satu arena pertandingan yang akan digunakan pada perhelatan Asian Games 2018 pada 18 Agustus sampai 2 September mendatang. Cabang olahraga yang dipertandingkan di Velodrome sendiri adalah balap sepeda.
Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018
