Jakarta (ANTARA News) - Operasi Kilang Balongan, Indramayu, Jabar, milik PT Pertamina (Persero) terpaksa terhenti selama tiga hari akibat gempa yang terjadi Kamis dini hari di 75 km barat laut Indramayu. Dirut Pertamina, Ari Hernanto Soemarno, di Jakarta, Kamis, mengatakan begitu gempa terjadi, pembangkit listrik Kilang Balongan juga langsung terhenti. "Sekarang ini, Balongan sudah mulai `start up.` Kelihatannya tidak ada kerusakan. Tiga hari lagi sudah bisa produksi," katanya. Gempa yang terjadi pukul 00.04 WIB, Kamis dini hari berlokasi di 6,17 derajat Lintang Selatan dan 107,66 derajat Bujur Timur dengan kedalaman 286 km di bawah permukaan laut dirasakan sampai ke Jakarta. Direktur Pengolahan Pertamina, Suroso Atmomartoyo, menyatakan terhentinya produksi Kilang Balongan tidak akan mempengaruhi distribusi bahan bakar minyak (BBM). "Stok BBM aman," katanya. Menurut dia, sebagai antisipasi kekurangan pasokan, pihaknya akan menunda dulu perawatan rutin (turn around/TA) Kilang Balikpapan yang rencananya dilaksanakan pekan ini. Kilang Balongan memiliki kapasitas 165.662 barel per hari dengan produk seperti Pertamax, Pertamax Plus, Pertamina Dex, premium tanpa timbal, naphta, dan gas minyak cair (LPG-liquified petroleum gas). (*)
Copyright © ANTARA 2007