Jakarta (ANTARA News) - Gempa bumi yang terjadi Kamis dinihari sekitar pukul 00.04 WIB, selain mengejutkan sebagian warga Jakarta, juga dirasakan langsung oleh Mensesneg Hatta Rajasa, yang saat kejadian masih bekerja di kediamannya di kawasan perumahan menteri di Widya Chandra. "Guncangannya sangat keras di rumah saya. Saya lagi menulis. Tiba-tiba melihat lampu begini (goyang-goyang), meloncat saya langsung keluar," kata Hatta saat ditemui usai rapat terbatas di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis. Merasakan gempa yang cukup kuat itu, Hatta langsung menelepon Kepala BMG, Sri Woro, untuk menanyakan lokasi pusat gempa serta kemungkinan potensi kerusakannya. Segera setelah mendapat laporan dari Kepala BMG, Hatta segera melaporkan hal itu kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono melalui ajudan presiden. "Saya lapor melalui ajudan, bahwa terjadi gempa. Dan Presiden menanggapi dengan meminta data lengkap gempa tersebut serta memerintahkan saya untuk memeriksa ke seluruh daerah apakah ada kerusakan atau apa. Ternyata tidak ada kerusakan, tsunami juga tidak ada," katanya. Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) Lembang melaporkan pusat gempa terjadi di lepas pantai Laut Jawa dengan kekuatan 7,3 skala Richter (SR) sekitar pukul 00.03 WIB hari Kamis( 9/8). Pusat gempa terletak di 75 kilometer Barat Laut Indramayu dengan kedalaman mencapai 200 kilometer dari bawah laut. Sedangkan data sementara dari Pusat Riset Geologi Amerika Serikat (USGS) menyebutkan gempa yang berpusat di Jawa Barat tersebut berkekuatan 7,5 skala Richter (SR) terjadi pada Kamis pukul 00.04.58 WIB. Gempa tersebut terjadi pada lokasi 5,9 derajat Lintang Selatan dan 107,7 derajat Bujur Timur atau sekitar Jawa Barat. Pusat gempa berjarak 110 kilometer dari Jakarta, 115 kilometer dari Bandung, 130 kilometer dari Cirebon, dan 150 kilometer dari Sukabumi Selain dirasakan di semua wilayah di Pulau Jawa, getaran gempa juga dirasakan di Pulau Bali, Lampung dan Bengkulu, hingga Malaysia. (*)

Copyright © ANTARA 2007