Kuala Lumpur (ANTARA News) - Kedutaan Besar RI (KBRI) Kuala Lumpur, Malaysia, memprotes Harian Metro, sebuah harian Malaysia, atas pemberitaannya yang tak akurat, apalagi menyangkut kriminalitas sehingga membuat citra Indonesia menjadi buruk.
"Harian Metro pada 1 dan 2 Agustus 2007 menurunkan berita bahwa Mat Indon menyerang warung burger di Kajang, tetapi setelah dicek dan koordinasi dengan NCB Interpol Malaysia dan kepolisian Kajang ternyata tidak betul," kata Juru bicara KBRI, Eka A Suripto, di Kuala Lumpur, Rabu.
Selain tidak benar bahwa orang-orang Indonesia menyerang warung burger itu, Harian Metro juga masih menulis Indonesia dengan kata "Indon", walau kami sudah sering kali protes," katanya.
"Kami sudah menulis surat protes dan masih menunggu apakah surat protes kami itu dimuat oleh Harian Metro (atau tidak, red) ," kata Eka.
Dalam pemberitaannya, Harian Metro, mengutip pengelola warung burger, Mohd Fadli, yang mengaku warung burgernya diserang 50 orang Indonesia.
Serangan itu telah mengakibatkan luka di kepala Mohd Fadli hingga dijahit sebanyak 17 jahitan.
Menurut cerita Fadli, pihak yang menyerangnya itu membawa samurai dan pedang. Walaupun banyak tetangga yang melihat kejadian itu, namun mereka tidak dapat berbuat apa-apa.
"Saya dan lima teman saya diperlakukan seperti binatang oleh mereka," ujar Fadli.
Copyright © ANTARA 2007