Jakarta (ANTARA News) - Lourencia Lioe bakal menjadi peserta tertua pada kejuaraan lari marathon beregu "ASICS Relay Indonesia 2018" di Pantai Indah Kapuk (PIK) Jakarta, Sabtu malam (4/8).
Berdasarkan data dari penyelenggara kegiatan di Jakarta, Kamis, Lourencia Lioe yang kini berusia 74 tahun bakal turun dikategori 21 km half marathon (mixed team). Keiikutsertaan wanita tersebut pada kejuaraan ini adalah untuk kedua kalinya secara berurutan.
"Mengikuti kompetisi lari ini tentunya banyak memberikan efek posotif bagi saya. Kaki saya terasa bertambah kuat terutama pada bagian tulangnya, kemudian badan pun terasa makin fit, dan yang terpenting, saat ini saya semakin bahagia karena banyak mendapatkan teman-teman baru yang saya bisa ajak bicara dan foto bareng after finish line", kata Lourencia Lioe dalam keterangan resminya.
Antusias tinggi tidak hanya terjadi pada Lourencia Lioe, juara kategori 21 km tahun lalu yaitu Eva juga tidak sabar untuk kembali turun pada kejuaraan yang pada awalnya akan digelar di Taman Impian Jaya Ancol Jakarta itu. Lokasi dipindah karena akan digunakan untuk persiapan Asian Games 2018.
"Untuk ASICS Relay Indonesia 2018 ini, saya mempersiapkannya dengan latihan khusus, yaitu memfokuskan diri untuk melatih speed training dan melatih interval-interval agar dapat mempercepat pace" kata Eva dalam keterangan resminya.
Kejuaraan di PIK ini memiliki konsep lari marathon beregu yang terdiri dari 4 orang dengan kriteria Male (laki-laki), female (Perempuan) dan mixed (laki-laki dan perempuan) dengan batas usia 16 tahun ke atas. Kompetisi lari marathon ini terbagi kedalam dua kategori, yaitu kategori full marathon (42 km) dan half marathon (21 km).
Untuk kejuaraan tahun ini adalah pelaksanaan kedua. Pada 2017 sukses menjaring lebih dari 400 tim yang terdiri dari pelari amatir maupun professional dan tahun 2018 ini, Indonesia menjadi negara kedua digelarnya kompetisi lari marathon beregu ini setelah Filipina dan akan diikuti juga oleh tiga negara lain, yaitu Thailand, Malaysia dan Singapura.
Kejuaraan ini memang berbeda dengan marathon pada umumnya. Pada kejuaraan marathon beregu ini anggota tim yang berjumlah empat orang akan menyelesaikan masing-masing lari 5,25 km secara bergantian. Ini berlaku pada kategori full dan half marathon.
Setiap pelari nantinya akan menyerahkan token relay ke pelari berikutnya dalam zona transisi yang telah ditentukan guna menandai pergantian pelari dan pelari terakhir menyelesaikan lomba di garis finis.
Pewarta: Bayu Kuncahyo
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2018