Jakarta, 2/8 (ANTARA News) - PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk menilai rute penerbangan dari Indonesia menuju Timur Tengah memiliki potensi untuk terus berkembang dan mempunyai prospek yang bagus, lantaran didukung oleh kegiatan ibadah Umrah dan Haji.
"Jumlahnya juga cukup besar, setiap tahun jumlah "revenue" atau penerimaan yang kami peroleh untuk rute umrah tidak termasuk haji sekitar 200 juta dolar AS per tahun (pada 2017)," kata Direktur Utama Garuda Indonesia Pahala Mansury ditemui usai penandatangan kerja sama dengan PT Asuransi Kredit Indonesia atau Askrindo.
Kerja sama Garuda dan Askrindo tersebut menyangkut sekuritisasi tiket penjualan dari Indonesia ke Jeddah dan Madinah atau sering disebut dengan rute penerbangan Timur Tengah.
PT Askrindo menjamin instrumen sekuritisasi aset keuangan yang diterbitkan PT Garuda Indonesia dengan aset dasar yang dijadikan jaminan berupa hak atas pendapatan penjualan tiket rute penerbangan Jeddah dan Madinah milik Garuda Indonesia.
Skema penjaminan seperti ini merupakan yang pertama kali dilakukan dalam bisnis asuransi.
Garuda Indonesia bersama PT Mandiri Manajemen Investasi pada 31 Juli 2018 lalu meluncurkan produk KIK-EBA Mandiri GIAA01 dengan nilai total sebesar Rp2 triliun yang terbagi menjadi 2 kelas, yaitu kelas A dan kelas B.
Adapun KIK-EBA Mandiri GIAA01 yang dicatatkan di bursa adalah EBA kelas A yang mendapat rating AA+ dari Pefindo dengan imbal hasil 9,75 persen dan tenor lima tahun (tanggal jatuh tempo 27 Juli 2023) dengan nilai Rp1,8 triliun dimana nilai pokok ini akan menurun proporsional setiap tahun.
"Kalau untuk pemilihan rute Timur Tengah sendiri, tentu saja itu adalah rute yang selama ini potensinya terus berkembang. Namanya orang mau umrah, sebetulnya tidak akan mungkin turun jumlahnya dari tahun ke tahun," ujar Pahala.
Ia memproyeksikan pendapatan yang dapat diperoleh dari rute penerbangan Indonesia menuju Timur Tengah pada tahun ini dapat tumbuh dua digit dibandingkan angka pendapatan tahun lalu.
Baca juga: Garuda Indonesia dan Saudia Airlines angkut jemaah haji 2018
Pewarta: Roberto Calvinantya Basuki
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2018