Bandung (ANTARA News) - Peraih Nobel Perdamaian 2006, Muhammad Yunus, saat memberikan `Public Lecture` dalam rangka Dies Natalis Unpad yang ke-50, memuji kehidupan berpolitik dan demokratisasi di Indonesia.
Pada ceramahnya di Gedung Merdeka, Bandung, Rabu, Muhammad Yunus membawakan tema Pemberdayaan Usaha Kecil, dan Menengah untuk Penanggulangan Kemiskinan.
Muhammad Yunus menyatakan bahwa dirinya sangat bangga terhadap nuansa politik serta demokratisasi di Indonesia yang telah lebih maju dari sebelumnya.
"Dinamika kehidupan politik serta perekonomian di Indonesia sangat baik, sehingga sangat berpotensi untuk merubah ke arah yang lebih maju," katanya.
Dikatakannya Indonesia saat ini memiliki generasi muda yang sangat cakap serta tangguh dalam berbagai bidang, sehingga akan menjadi modal utama perkembangan bangsa Indonesia.
Menurutnya, kepemimpinan seseorang sangat penting bagi kemajuan sebuah lembaga atau organisasi apapun, sehingga berbagai perencanaan dapat dilaksanakan hingga dengan hasil akhir yang memuaskan.
Usai menyampaikan ceramah, puluhan wartawan Bandung menyerbu Peraih Nobel Perdamaian 2006, Professor Muhammad Yunus, untuk meminta kartu nama serta tandatangan setelah menggelar konferensi pers di Ruangan VIP III Gedung Konferensi Asia-Afrika.
Menurut seorang wartawan, Yanti, dirinya merasa bangga bisa memperoleh tandatangan serta kartu nama tokoh internasional sekaligus pendiri bank Grameen Bank (dalam bahasa Bangla berarti Bank Pedesaan), yang memberikan pinjaman pada kaum miskin di Bangladesh.
Karena keterbatasan waktu, hanya beberapa orang kuli tinta yang mendapatkan kartu nama serta tandatangan Yunus itu. Selain kuli tinta, tampak beberapa orang staf Universitas Padjadjaran (Unpad) Bandung memperoleh kartu nama serta tandatangan itu. (*)
Copyright © ANTARA 2007