Washington (ANTARA News) - Federal Reserve atau bank sentral Amerika Serikat mempertahankan suku bunga acuannya tidak berubah pada Rabu (1/8), sekaligus memaparkan sejumlah kondisi perekonomian AS yang dinilai meningkat dengan kuat.
Reuters melaporkan, The Fed mengatakan pertumbuhan ekonomi telah meningkat dengan kuat dan pasar kerja terus menguat, sementara inflasi tetap mendekati target bank sentral dua persen sejak pertemuan kebijakan terakhirnya pada Juni, ketika bank sentral menaikkan suku bunga.
"Peningkatan lapangan pekerjaan sangat kuat, secara rata-rata, dalam beberapa bulan terakhir, dan tingkat pengangguran tetap rendah. Pengeluaran rumah tangga dan investasi tetap perusahaan telah tumbuh kuat," kata The Fed dalam sebuah pernyataan setelah pertemuan kebijakan dua harinya berakhir.
The Fed memutuskan mempertahankan suku bunga acuannya dalam kisaran 1,75 persen hingga 2,00 persen.
The Fed saat ini memperkirakan dua kenaikan suku bunga lagi hingga akhir tahun ini. Investor mengesampingkan langkah pada pertemuan minggu ini, karena mereka fokus pada kenaikan suku bunga bulan depan dan pada Desember.
Para pedagang memperkirakan sekitar 91 persen peluang untuk kenaikan suku bunga pada September dan kemungkinan 71 persen kenaikan suku bunga tambahan pada Desember, menurut program FedWatch CME Group.
Pasar tidak begitu beraksi pasar terhadap keputusan The Fed karena sesuai harapan di mana bank sentral akan mendorong kebijakan suku bunganya, dengan dolar sedikit lebih kuat terhadap sekeranjang mata uang dan imbal hasil obligasi AS sedikit berubah.
Ketua Fed Jerome Powell baru-baru ini mengatakan ekonomi berada di "tempat yang benar-benar baik" dan berjanji untuk melanjutkan kenaikan bertahap dalam biaya pinjaman untuk mempertahankan ekspansi ekonomi AS terpanjang kedua dalam catatan.
"Ini konsisten dengan apa yang dikatakan Powell kepada Kongres: ekonomi berjalan dengan sangat baik sekarang," kata Willie Delwiche, ahli strategi investasi di Baird.
Ekonomi tumbuh pada kecepatan 4,1 persen pada kuartal kedua, menunjukkan yang terbaik dalam hampir empat tahun, karena konsumen mendorong pengeluaran dan petani mempercepat pengiriman kedelai ke Tiongkok untuk menghindari tarif perdagangan balasan, data Departemen Perdagangan menunjukkan pada Jumat (27/7).
Inflasi juga meningkat setelah enam tahun jauh di bawah target The Fed. Ukuran inflasi yang disukai bank sentral - indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) tidak termasuk komponen makanan dan energi - meningkat pada kecepatan 2,0 persen di kuartal kedua.
Angka bulanan terbaru yang dirilis pada Selasa (31/7) menunjukkan PCE inti pada Juni adalah 1,9 persen lebih tinggi dari setahun lalu. Ukuran itu mencapai target inflasi bank sentral pada Maret untuk pertama kalinya sejak Desember 2011.
Pewarta: Apep Suhendar
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2018