Tahun lalu Bagus sukses menonjolkan pakaian pengantin Minang, tahun ini mengusung tema Betawi
London (ANTARA News) - Penduduk dan turis di kota Landskrona, Swedia, dikagetkan dengan munculnya sepasang ondel-ondel dalam pawai Landskrona Karnevalen 2018. Acara tahunan ini berlangsung selama tiga hari yang diadakan oleh Pemda Landskrona akhir pekan lalu.
Koordinator Program Organisasi Swedish-Indonesia Bagus, Nina Mussolini-Hansson, Rabu mengatakan, Diaspora Indonesia tergabung dalam organisasi Swedish-Indonesia Bagus (Svenska-Indonesiska Bagusfreningen) untuk kedua kalinya mengikuti acara ini.
"Tahun lalu Bagus sukses menonjolkan pakaian pengantin Minang, tahun ini mengusung tema Betawi," ujarnya.
Selain ikut pawai bersama ribuan peserta dari berbagai organisasi dan negara, Bagus juga mengisi acara di panggung pop-up dengan menampilkan tarian Betawi dipimpin Banne Rumengan, mahasiswi Indonesia yang sedang mengambil program pascasarjana di Lund University. Bersama 13 penari dewasa dan delapan anak-anak Banne membawakan Tarian Nandak Ganjen, Tari Topeng dan Tari Ondel-Ondel.
Kostum dan tari Betawi tidak kalah menariknya dengan tarian Bali, penonton berulang kali berteriak "fantastis fantastis". Berkali-kali tim Bagus dicegat dan dimintai foto bersama penonton.
Pasangan muda asal Kroasia, Volten dan Lume, tidak bisa menyembunyikan kekagumannya: "Bagus sekali, bagus sekali! Luar biasa indah!", kata mereka sehabis berfoto bersama penari.
Sementara itu pasangan asal Swedia yang berdiri diantara deretan penonton, berteriak "Fantastis!" Dari negara mana mereka?"
Saat diberi tahu dari Indonesia, mereka pun berucap, "Wow..ternyata Indonesia itu indah ya, sayang kami belum pernah kesana," kata Per dan Sofia yang berusia setengah baya itu.
Yang menarik, dua pria asing pengurus Bagus yakni Hans Hansson (ketua) dan Sandors Szalai bersedia tampil menjadi ondel-ondel.
Postur tubuh tinggi besar membuat mereka cocok menjadi ondel-ondel tanpa bantuan bambu. Dengan bermodal topeng dan bunga manggar buatan sendiri, Hans Hansson tampil menjadi ondel-ondel perempuan dengan kemeja putih. Sementara Sandor Szalai menjadi ondel-ondel pria dengan kemeja merah.
Selain itu mereka dilengkapi selempang warna biru kuning seperti warna bendera Swedia.Ketika ditanya alasannya mau menjadi ondel-ondel, Hans Hansson menjawab "Kalau saya mau melakukannya untuk Indonesia, mestinya orang Indonesia juga mau melakukan apa saja demi negerinya."
Pria yang sudah lebih dari 30 tahun malang-melintang membantu promosi Indonesia di Swedia itu, mengaku bahwa kakinya sempat sakit selama pawai berlangsung sehingga dia tidak bisa bergoyang terus-menerus sebagaimana ondel-ondel pada umumnya.
Sandors Szalai, pria asal Hungaria mengaku meski kakinya sakit, tapi pengalaman yang menyenangkan karena bisa memperlihatkan kultur yang indah dari negeri lain.
Baca juga: Lebaran Betawi ajang menampilkan produk budaya
Menjadi ondel-ondel dalam pawai selama hampir dua jam memang tidak mudah buat mereka yang sudah paruh baya. Tapi keinginan mencoba hal baru dan membantu promosi Indonesia begitu kuatnya sehingga mereka rela berpanas-panas dengan topeng dalam pawai yang mengelilingi pusat kota Landskrona itu.
Selain menampilkan tarian juga digelar workshop tari topeng. "Peserta sangat antusias mencoba menari dengan topeng," kata Banne Rumengan yang memimpin workshop di tepi pantai kota Landskrona.
Landskrona Karnevalen melibatkan berbagai institusi dan perusahaan besar Swedia.
"Acara karnaval ini adalah cara yang paling efektif untuk memperkenalkan Indonesia ke dunia luar, tanpa harus mengeluarkan biaya milyaran," ujar Nina Mussolini-Hansson, koordinator progam Bagus.
Modalnya hanya bagaimana menggerakan diaspora Indonesia yang terdiri dari masyarakat Indonesia yang menikah dengan bangsa Swedia dan bangsa asing lainnya, mahasiswa-mahasiwa Indonesia dan juga orang asing yang tertarik akan kultur Indonesia. Tak aneh jika diantara penari, ada yang berasal dari Ekuador dan Bosnia.
Keberhasilan Bagus memperkenalkan Indonesia di ajang Landskronakarnevalen ini ditandai dengan berhasilnya Bagus terpilih menjadi cover resmi youtube Landskrona Karnevalen selama dua tahun berturut-turut.
Selain itu, tim foto Bagus, Ardy Kusuma, mahasiswa dari The World Maritime University Malmoe, berhasil memenangkan kontes foto setelah menampilkan foto seorang penari topeng saat pawai berlangsung.
Kota Landskrona adalah kota yang dulu dikenal sebagai kota industri kapal dan tekstil Swedia yang berusia lebih dari 600 tahun ini dulunya adalah desa nelayan yang merupakan wilayah negara Denmark.
Dari ibu kota Denmark, Copenhagen, kota Landskrona bisa ditempuh dengan kereta atau mobil sekitar 1,5 jam, melewati ?jembatan ?resund, membentang di Selat Resund yang membatasi Swedia Selatan dan Denmark. Tidak aneh, jika Landskrona Karnevalen selalu mendapat limpahan turis dari Copenhagen karena mudahnya transportasi dari Denmark ke Swedia Selatan.
Baca juga: Lebaran Betawi unjuk kekuatan budaya ibukota
Baca juga: Kawasan budaya Setu Babakan bakal diperluas
Pewarta: Zeynita Gibbons
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2018