Sentimen mengenai data inflasi Juli yang cukup terkendali menjadi salah satu faktor yang menopang pasar saham di dalam negeri
Jakarta (ANTARA News) - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu, ditutup menguat 96,97 poin seiring respons positif pasar terhadap data ekonomi nasional.
IHSG ditutup menguat 96,97 poin atau 1,63 persen menjadi 6.033,41, sedangkan kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak naik 20,45 poin atau 2,19 persen menjadi 954,34.
"Sentimen mengenai data inflasi Juli yang cukup terkendali menjadi salah satu faktor yang menopang pasar saham di dalam negeri," ujar Analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji Gusta di Jakarta.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi selama Juli 2018 sebesar 0,28 persen, dengan demikian inflasi tahun kalender (Januari-Juli 2018) sebesar 2,18 persen.
Menurut Nafan Aji Gusta, inflasi yang terkendali menunjukan fundamental ekonomi nasional yang solid sehingga mendorong investor kembali melakukan akumulasi saham.
Di sisi lain, lanjut dia, adanya pertemuan bilateral antara Amerika Serikat dan China dalam rangka membahas perang dagang agar tidak meluas turut menjadi faktor yang mendorong investor, terutama asing kembali masuk ke pasar saham.
Berdasarkan data BEI, investor asing membukukan beli bersih atau "foreign net buy" sebesar Rp629,6 miliar pada Rabu (1/8).
Tercatat frekuensi perdagangan saham pada Rabu (1/8) sebanyak 445.191 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 10,109 miliar lembar saham senilai Rp8,996 triliun. Sebanyak 251 saham naik, 135 saham menurun, dan 119 saham tidak bergerak nilainya.
Bursa regional, di antaranya indeks Nikkei naik 192,97 poin (0,86 persen) ke 22.746,69, indeks Hang Seng melemah 242,26 poin (0,85 persen) ke 28.340,74, dan Straits Times menguat 9,10 poin (0,27 persen) ke posisi 3.328,95.
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2018