Mataram (ANTARA News) - Bank Indonesia (BI) menyalurkan bantuan secara merata ke posko-posko bencana tingkat desa di Kabupaten Lombok Timur dan Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat, yang terdampak gempa cukup parah.

"Bantuan langsung kami serahkan ke posko-posko bencana gempa di tingkat desa dalam beberapa tahap," kata Kepala Kantor Perwakilan BI NTB Achris Sarwani, di Mataram, Rabu.

Bantuan yang diberikan berupa bahan makanan cepat saji, air mineral dalam kemasan, juga barang yang sangat dibutuhkan oleh wargaa seperti pakaian, selimut, handuk, perlengkapan dan kebutuhan bayi, hingga lampu darurat.

"Bantuan senilai ratusan juta rupiah tersebut sudah diserahkan ke posko-posko. Mudahan sudah diterima oleh warga terdampak gempa," ujar Achris sambil menegaskan bahwa penyaluran bantuan sudah dikoordinasikan dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) NTB.

Lebih lanjut, ia mengatakan pengiriman bantuan tahap pertama dilakukan pada 30 Juli 2018, di Kecamatan Sembalun.

Kantor Perwakilan BI NTB, juga bersinergi menyerahkan bantuan untuk korban gempa dengan Wali Kota Mataram H. Ahyar Abduh, yang turun langsung melihat kondisi di Posko Bencana Gempa Sembalun.

Penyaluran bantuan berlanjut pada 31 Juli 2018. Bantuan diserahkan oleh Achris, untuk korban gempa di Kecamatan Sambelia, yang tersebar di Desa Madayin, dan Obel-Obel.

"Bantuan untuk warga korban gempa di Desa Obel-Obel, diterima langsung oleh Kepala Dusun Mekarsari," ucap Achris.

Pada saat bersamaan, kata dia, bantuan juga diberikan untuk warga yang menjadi korban gempa di Desa Anyar, Dusun Dasan Grisak, Telaga, serta Desa Bilok Petung, Kabupaten Lombok Utara.

Penyerahan bantuan dilakukan oleh Deputi Kepala Perwakilan BI NTB Wahyu Ari Wibowo, dan diterima oleh Kepala Desa Anyar secara simbolis.

Achris berharap bantuan sosial yang diberikan dapat membantu dan meringankan beban bagi para korban bencana gempa.

"Kami juga mengimbau kepada segenap pihak untuk bersama-sama membantu penanganan pascabencana. Selain melakukan rehabilitasi secara fisik, juga mendorong rehabilitasi psikologis bagi warga ," katanya.

Pewarta: Awaludin
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018