Chicago (ANTARA News) - Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange membalikkan awal yang lemah menjadi lebih tinggi pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB), tetapi mencatat penurunan bulanan selama empat bulan berturut-turut.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember, naik 2,1 dolar AS atau 0,17 persen, menjadi ditutup di 1.233,60 dolar AS per ounce. Namun, itu merupakan bulan keempat berturut-turut melihat penurunan emas.
Emas berbalik naik atau "rebound" pada Selasa (31/7) setelah dibuka melemah, bahkan ketika dolar AS menguat terhadap sebagian besar mata uang utama lainnya karena Federal Reserve memulai pertemuan kebijakan dua hari pada Selasa (31/7).
Indeks dolar AS naik 0,14 persen menjadi 94,245 pada pukul 16.37 GMT. Indeks Dow Jones Industrial Average naik 170,03 poin atau 0,67 persen menjadi 25.476,86 poin pada pukul 16.48 GMT. Tetapi kebangkitan ekuitas dan dolar AS gagal menurunkan harga logam mulia.
Imbal hasil obligasi pemerintah AS bertenor sepuluh tahun turun 0,013 menjadi 2,962 persen, menawarkan beberapa dukungan terhadap emas.
Pasar sekarang sedang menunggu pernyataan Fed pada Rabu waktu setempat untuk petunjuk tentang kenaikan suku bunga mendatang, dengan harapan tinggi bahwa Fed akan menaikkan suku setidaknya dua kali lagi tahun ini.
Adapun logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman September naik 2,2 sen AS atau 0,14 persen, menjadi ditutup pada 15,559 dolar AS per ounce. Platinum untuk penyerahan Oktober meningkat 14,3 dolar AS atau 1,72 persen, menjadi menetap di 845,80 dolar AS per ounce, demikian Xinhua.
Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2018