Jakarta (ANTARA News) - Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) terus bergerak sesuai tugasnya yang salah satunya mengawasi persiapan atlet paralayang berlatih di Puncak, Bogor, Jawa Barat (Jabar), Selasa karena cabang ini berpotensi medali.
"Atlet paralayang Indonesia memiliki modal pengalaman menjuarai banyak kompetisi tingkat dunia. Fakta ini membuat kami optimistis jika kelak paralayang mampu berbicara banyak di Asian Games," kata Ketua Umum KONI pusat Tono Suratman dalam keterangan resminya yang diterima di Jakarta,Selasa.
Dalam kunjungan tersebut turut hadir dalam Wakil IV Ketua Umum Marsda TNI (Purn) K. Inugroho, Kabid Humas dan Media Marsma TNI (Purn) Aziz Manaf, serta Kabid Sport Science Lilik Sudarwati. Rombongan meninjau lokasi peluncuran cross country di Pasir Sumbul, serta peluncuran dan pendaratan accuracy.
Guna mengetahui secara langsung kemampuan atlet, Ketua Umum KONI Pusat Tono Suratman juga mencoba paralayang dengan ditandem oleh salah satu master di Tanah Air.
"Karena ini cabang olahraga yang berisiko, atlet harus betul-betul menguasai alat. Apalagi, ini digelar di alam terbuka," kata Tono menambahkan.
Untuk menghadapi Asian Games 2018 Jakarta-Palembang, 18 Agustus-2 September, tim paralayang mengirim delalan atlet masing-masing lima putra dan tiga putri. Adapun peserta di kategori accuracy dan cross country putra mencapai 90 orang dari 18 negara dan putri 39 atlet dari 13 negara.
"Secara umum, kami sudah siap berlaga di Asian Games 2018. Di fase akhir latihan ini, kami fokus melatih penerjunan, sekaligus pemantapan di berbagai aspek agar bisa tampil sempurna saat Asian Games,” ujar pelatih kepala timnas paralayang, Gendon Subandono.
Terpisah, Wakil I Ketua Umum KONI Pusat Mayjen TNI (Purn) Suwarno mengunjungi pelatnas voli pantai, boling, dan triathlon di Jakabaring Sport City (JSC), Palembang, Sumatera Selatan. Kegiatan ini bagian dari proses pengawasan dan pendampingan (wasping) yang konsisten mereka lakukan.
Pewarta: Bayu Kuncahyo
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2018