Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah Indonesia dan Vietnam sepakat melakukan kerjasama di bidang anti korupsi dengan cara saling bertukar pengalaman memberantas korupsi, termasuk perjanjian ekstradisi antar kedua negara. "Presiden RI juga menekankan perlunya kerjasama di bidang hukum, yang dituangkan dalam "mutual legal assistance" (MLA)," kata Menteri Luar Negeri Hassan Wirajuda, usai mendampingi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, menerima PM Vietnam, Nguyen Tan Dung, di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu. Kunjungan PM Vietnam yang didampingi istrinya Ny Tran Thanh Kiem, beserta rombongan ke Indonesia berlangsung selama dua hari, membicarakan hubungan bilateral kedua negara yang ditandai dengan penandatanganan kerjasama anti korupsi, kerjasama kebudayaan, perdagangan dan investasi. "Kita memang mendorong adanya perjanjian ekstradisi antara kedua negara, karena perjanjian ekstradisi telah menjadi tujuan negara-negara di ASEAN," kata Hassan. Sementara itu, Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Taufiequrachman Ruki yang menandatangani nota kesepahaman pemberantasan korupsi, mengatakan Vietnam telah belajar soal pembarantasan korupsi di Indonesia sejak 2006. "Mereka datang ke kita (Indonesia--red) dan bertanya banyak tentang pemberantasan korupsi, termasuk belajar organisasi dan UU-nya. Mereka selanjutnya juga membentuk KPK, karena ternyata masalah korupsi di Vietnam juga tidak sedikit," kata Ruki. Dasar dari perlunya kerjasama di bidang hukum, ujarnya, juga melihat hubungan kerjasama dagang antara kedua negara yang terus meningkat. "Kita tahu bahwa sisi gelap dari sebuah perdagangan adalah terjadinya praktek-praktek yang tidak sehat, seperti penyuapan, dan praktek korupsi," tegas Ruki. Menurut Menlu Hassan Wirajuda, kedua negara juga sepakat kerjasama di bidang pertahanan dan keamanan. "Kerjasama bidang pertahanan keamanan terus didorong, menyusul telah adanya ratifikasi perjanjian batas landas kontinen kedua negara. Ini bisa mendorong kerjsama sama di bidang ekonomi, seperti ekplorasi dan eksploitasi minyak dan gas di perairan masing-masing," ujar Hassan. Selain itu, kerjasama bidang kebudayaan ditandatangani Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Jero Wacik, dan Menteri Kebudayaan, Pemuda dan Pariwisata Vietnam, Hoang Tuan Anh. (*)
Pewarta:
Copyright © ANTARA 2007