Padang (ANTARA News) - Sejumlah wisatawan dari Eropa menyatakan tidak takut naik pesawat milik perusahaan penerbangan Indonesia, meskipun komisi Uni Eropa (UE) melarang pesawat Indonesia terbang ke benua tersebut.
"Tak ada masalah dengan penerbangan pesawat Indonesia. Semua baik-baik saja dan tepat waktu, jadi kami tidak takut," kata Jeanette Shutton, wisatawan asal Wales, Inggris di Padang, Rabu, setelah naik salah satu pesawat milik maskapai Indonesia.
Jeanette bersama 26 rekannya tergabung dalam wisatawan asal Eirias High School, Wales, datang ke Sumbar mengikuti paket wisata digelar biro perjalanan "Sumatera and Beyond", 4 hingga 7 Agustus 2007 di kawasan wisata bahari Pantai Malin Kundang dan Pulau Sikuai Padang.
Ia menyebutkan selama penerbangan di Indonesia rombongan dari Inggris itu mendapat kenangan indah, karena bisa menggelar acara ulang tahun sederhana salah seorang wisatawan tersebut.
"Semua baik-baik saja dan tidak ada yang khawatir selama penerbangan ini," tambahnya.
Sementara itu, agen pemasaran "Sumatera and Beyond" di Inggris, Robert Jhon mengemukakan larangan penerbangan bagi pesawat Indonesia ke Eropa diyakini tidak akan mempengaruhi minat wisatawan dari negara itu ke Indonesia.
"Buktinya di tengah larangan UE, 27 wisatawan dari Eirias High School, Wales, tetap datang ke Indonesia, dan pesanan paket masih banyak," tambahnya.
Pimpinan "Sumatera and Beyond", Ridwan Tulus, mengatakan pihaknya telah mendapat banyak mendapat pesanan paket wisata dari wisatawan Inggris untuk berkunjung ke Indonesia, khususnya untuk perjalanan pada tahun 2008.
Ia menjelaskan mulai Maret hingga Desember 2008, telah ada pesanan rombongan wisatawan dari Inggris untuk datang ke Indonesia setiap bulannya.
Pemesanan paket itu terutama dari kalangan pelajar sekolah menengah di negara itu. Jadi tiap bulan akan datang satu rombongan sekolah dari Inggris dengan jumlah anggota 25 hingga 35 orang, tambahnya.
Paket wisata yang dipesan itu, terutama yang berhubungan dengan kegiatan konservasi seperti menanami terumbu karang, pengamatan terhadap binatang dilindungi seperti orang utan dan gajah, aktivitas masuk gua dan arung jeram.
Banyaknya pemesanan paket wisata tersebut menunjukkan larangan terbang oleh UE tidak terlalu berpengaruh terhadap minat kunjungan wisatawan Inggris ke Indonesia, kata Ridwan Tulus. (*)
Copyright © ANTARA 2007