IHSG ditutup melemah 91,49 poin atau 1,52 persen menjadi 5.936,44. Sedangkan kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak turun 19,64 poin atau 2,06 persen menjadi 933,89.
Analis senior CSA Research Institute Reza Priyambada di Jakarta, Selasa mengatakan bahwa aksi ambil untung oleh sebagian investor menahan laju IHSG untuk bergerak di area positif.
"Setelah IHSG mengalami kenaikan dalam beberapa hari terakhir, pasar dibayangi aksi profit taking," katanya.
Namun, ia mengatakan sentimen mengenai kinerja emiten semester pertama tahun ini yang relatif positif serta fluktuasi rupiah yang stabil diharapkan mampu menahan IHSG tertekan lebih dalam ke depannya.
Vice President Research Department, Indosurya Bersinar Sekuritas, William Surya Wijaya menambahkan memasuki data inflasi Juli yang sedianya akan dirilis pada awal bulan Agustus 2018 dengan ekspektasi masih terkendali juga diharapkan dapat menjaga IHSG ke depannya.
"Diharapkan data ekonomi yang dirilis sesuai dengan harapan sehingga dapat menopang kenaikan IHSG ke depannya," katanya.
Sementara itu tercatat, frekuensi perdagangan saham pada hari ini (31/7) sebanyak 488.383 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 11,832 miliar lembar saham senilai Rp10,591 triliun. Sebanyak 129 saham naik, 271 saham menurun, dan 98 saham tidak bergerak nilainya.
Bursa regional, di antaranya indeks Nikkei naik 8,88 poin (0,04 persen) ke 22.553,72, indeks Hang Seng melemah 150,12 poin (0,52 persen) ke 28.583,01, dan Straits Times menguat 12,70 poin (0,38 persen) ke posisi 3.319,85.
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2018