New York (ANTARA News) - Dolar AS menguat terhadap euro, Selasa, setelah Federal Reserve mengumumkan mempertahankan tingkat suku bunganya yang dipatok pada 5,25 persen.
Para analis mengatakan keputusan the Fed itu membantu dolar AS terangkat karena mempertahankan imbal hasil (yield) investasi AS di luar negeri. Karena penurunan suku bunga dapat mengurangi yield dan membuat dolar kurang menarik para spekulator.
Mata uang tunggal Eropa berpindah tangan pada 1,3736 dolar pada 2100 GMT, turun dari 1,3795 dolar pada akhir Senin.
Dolar tetap terhadap yen pada 118,82 yen.
Sebagian besar para ekonom memperkirakan the Fed masih akan mempertahankan suku bunganya pada sisa waktu tahun ini, meski beberapa mengatakan bank sentral dapat memilih untuk menurunkan suku bunganya dalam bulan-bulan mendatang.
The Fed menunjuk berlanjutnya tekanan inflasi dalam keputusan untuk mempertahankan suku bunganya tak berubah, tetapi beberapa analis mengatakan memuncaknya masalah kredit dan perumahan dapat mendorong bank sentral untuk memangkas suku bunganya dalam waktu dekat mendatang.
Bank sentral sekarang telah mempertahankan suku bunganya tetap hanya untuk 13 bulan. Sepuluh pemmbuat kebijakan dari Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC), dipimpin olehl Ketua Ben Bernanke, memberikan suara secara bulat untuk mempertahankan suku bunga tak berubah.
Dalam penjelasannya, the Fed mengatakan ekonomi terbesar di dunia itu kelihatannya mungking terus berkembang pada langkah yang moderat, dan prioritas utama masih memerangi ancaman inflasi.
Tetapi, para pembuat kebijakan berterus-terang masalah kredit yang terkait sektor properti yang telah menggoda pasar saham AS.
"Pasar finansial telah menjadi rapuh dalam pekan-pekan terakhir ini, kondisi kredit telah menjadi ketat untuk beberapa rumah tangga dan dunia usaha, dan koreksi sektor perumahan sedang berlangsung," kata the Fed, sebagaimana dilansair AFP.
"Namun demikian, ekonomi tampaknya kemungkinan terus berkembang pada langkah moderat setelah kuartal mendatang, didukung oleh solidnya pertumbuhan ketenagakerjaan dan pendapatan serta meningkatnya ekonomi global," kata bank sentral.
Di tempat lain, pound Inggris mencapai posisi terendah delapan hari terhadap dolar dan terpukul ke posisi terendah dua setengah bulan terhadap euro pada awal perdagangan karena pasar menunggu laporan inflasi Bank Sentral Inggris pada Rabu.
Dalam perdagangan terakhir di New York, dolar berada pada 1,1972 franc Swiss, naik dari 1,1914 franc pada akhir Senin. Sementara pound dikutip pada 2,0211 dolar turun dari 2,0312 dolar. (*)
Copyright © ANTARA 2007