Jakarta (ANTARA News) - Kurs nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa pagi, bergerak menguat tipis sebesar dua poin menjadi Rp14.401 dibanding sebelumnya Rp14.403 per dolar AS.
"Nilai tukar rupiah bergerak menguat terhadap dolar AS menjelang lelang Surat Utang Negara (SUN) yang diperkirakan akan lebih baik dibandingkan lelang sukuk pekan lalu," kata Ekonom Samuel Sekuritas Ahmad Mikail di Jakarta, Selasa.
Ia memproyeksikan mata uang rupiah kemungkinan bergerak di kisaran level Rp14.390-Rp14.410 per dolar AS pada hari ini (31/7) dengan kecenderungan menguat.
Ahmad menambahkan apresiasi rupiah itu juga dipicu posisi dolar AS yang cenderung melemah terhadap sejumlah mata uang dunia seperti euro menyusul hasil rapat Bank Sentral Eropa (ECB) yang memberikan sinyal akan mengurangi stimulus moneternya secara bertahap.
Analis senior CSA Research Institute Reza Priyambada menambahkan sentimen dari dalam negeri mengenai data ekonomi, yakni inflasi Juli 2018 yang diproyeksikan stabil menambah faktor positif bagi pergerakan rupiah.
"Berbagai upaya terus dilakukan pemerintah untuk menjaga stabilitas ekonomi, situasi itu akan menjaga pergerakan nilai tukar rupiah," katanya.
Ia memproyeksikan nilai tukar rupiah akan bergerak di kisaran 14.396-14.411 per dolar AS pada hari ini (31/7) dengan kecenderungan menguat. Meski demikian, tetap cermati dan waspadai berbagai sentimen yang dapat membuat rupiah kembali melemah.
Baca juga: Rupiah Senin sore menguat tipis menjadi Rp14.395
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2018