Madiun (ANTARA News) - Tim Uji Bom Markas Komando Brigade Mobil (Brimob) Detasemen C Kompi II Madiun dan Polres Madiun melakukan penyisiran di sekitar rumah pelaku bom Kuningan, Jabir alias Gempur Budi Angkoro, di RT 02/RW 01, Dusun/Desa Mojorejo, Kecamatan Kebonsari, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, Rabu.
Penyisiran tersebut dilakukan setelah satu granat aktif ditemukan oleh seorang pekerja bangunan, Saukani, warga Desa Mojorejo, Kecamatan Kebonsari, usai menggali tanah untuk membuat pondasi kandang ayam disekitar rumah Jabir pada Selasa (7/8) malam.
Pimpinan Tim Uji Bom Markas Komando Brimob Datasemen C Kompi II Madiun, Ipda Edi Suyono, mengatakan bahwa penyisiran dimaksudkan untuk memastikan apakah masih ada geranat lain di sekitar lokasi ditemukan granat nanas tersebut.
"Sekaligus juga memastikan apakah daerah tersebut aman dari adanya bom yang bisa membahayakan nyawa orang lain," katanya.
Tim Uji Bom dari Brimob tersebut berjumlah sekitar tujuh personel dan dibantu oleh puluhan personel Kepolisian Resort (Polres) Madiun dan Kepolisian Sektor (Polsek) Kebonsari. Mereka mulai melakukan penyisiran di tempat kejadian sekitar pukul 11.00 wib dengan membawa sejumlah alat metal ditektor atau alat pelacak bom.
Adapun lokasi penyisiran di rumah Jabir meliputi pekarangan rumah belakang, bekas kandang ayam, bekas kamar kecil, dan sejumlah tempat lainya.
Selain aparat kepolisian, sejumlah warga juga membantu penyisiran dengan mencangkuli sejumlah tanah pekarangan rumah belakang di mana granat berbentuk nanas tersebut ditemukan.
Hingga pukul 13.00 WIB, Tim Uji Bom Brimob tidak menemukan apapun, sehingga penyisiran tersebut terpaksa dihentikan.
Mendapati hal itu, Kepala Satuan (Kasat) Reskrim Polres Madiun, AKP Karim, mengemukakan bahwa kendati penyisiran yang dilakukan kali ini tidak membawakan hasil, namun diharapkan warga melaporkan ke polisi jika menemukan bom atau sejenis mortir lainya.
"Penyisiran kali ini gagal, tapi kami harapkan warga tetap waspada dan cepat melaporkan jika menemukan adanya bom di sekitar tempat ini," ujarnya menambahkan. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007