Patimban menjadi sangat strategis untuk operasional pabrik Toyota dan Daihatsu yang berlokasi di Karawang, selain itu akses jalan Jalan Tol Cikopo-Palimanan yang sahamnya dimiliki grup Astra."

Jakarta (ANTARA News) - Presiden Direktur PT Astra International Tbk (ASII) Prijono Sugiarto mengisyaratkan perusahaanya siap menjadi pemimpin konsorsium mengelola Pelabuhan Patimban, pelabuhan ekspor otomotif dan salah satu proyek strategis nasional di Kabupaten Subang, Jawa Barat.

"Ada konsorsium Jepang, ada konsorsium Indonesia. Kami siap menjadi pengelola Patimban melalui konsorsium lokal (Indonesia) sebesar 51 persen," kata Prijono, ketika berkunjung ke Kantor Berita Antara, di Jakarta, Senin.

Menurutnya, rencana Astra menjadi pengelola Patimban karena telah memiliki pabrik dan infrastruktur jalan tol yang berdekatan dengan Pelabuhan Patimban.

"Patimban menjadi sangat strategis untuk operasional pabrik Toyota dan Daihatsu yang berlokasi di Karawang, selain itu akses jalan Jalan Tol Cikopo-Palimanan yang sahamnya dimiliki grup Astra," ujarnya.

Ia menjelaskan, sejak beberapa tahun lalu Astra memindahkan beberapa pabrik ke arah timur Jakarta, seperti Bekasi dan Karawang seiring dengan semakin padatnya pelabuhan Tanjung Priok dan kawasan Jakarta Utara yang sering terkena banjir.

"Astra sebagai investor, memiliki alasan yang sangat substansial menjadi pengelola pelabuhan Patimban. Tahap awal pembangunan, pelabuhan Patimban bisa menangani sekitar 600.000 unit mobil completely built up (CBU), sementara dari 225.000 ekspor mobil sebanyak 80 persen merupakan produksi Astra International belum lagi mobil impor," ujarnya.

Meski begitu, Prijono tidak bersedia menyebutkan nilai investasi yang akan disiapkan untuk menjadi operator Pelabuhan Patimban, karena alasan masih dalam tahap penghitungan dan menunggu keputusan Kementerian Perhubungan.

Ia hanya menggambarkan, bahwa Astra International rata-rata investasi setiap tahun sekitar 2,5 miliar dolar AS atau setara dengan sekitar Rp27 triliun-Rp28 triliun.

"Investasinya membeli crane, membangun pergudangan dan lainnya. Jadi tergantung nanti sahamnya berapa. Intinya, Astra sanggup menjadi menjadi operator," ujarnya.

Sebelumnya, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, sebanyak 10 perusahaan swasta termasuk kelompok Astra melirik untuk menjadi operator di Pelabuhan Patimban yang lelangnya akan dimulai September 2018.

"Sudah ada 10, konsorsium tiga sampai empat. Beberapa dari Indonesia dan Jepang sesuai dengan perjanjian konsorsium Indonesia memegang saham 51 persen, sementara Jepang 49 persen, salah satunya adalah Astra," ujar Budi.

Pembangunan Pelabuhan Patimban, pada paket pertama ditandatangani dengan nilai kontrak Rp6 triliun dari total Rp8,9 triliun hingga 2020. Untuk paket 1 akan dibangun terminal kendaraan 350.000 unit, terminal peti kemas 800.000 Teus dan dermaga Roro dan diharapkan akan beroperasi pada 2019.

Pewarta: Royke Sinaga
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018