Bojonegoro (ANTARA News) - Operator sumur Migas Blok Cepu masih menunggu laporan hasil kesepakatan empat BUMD sebelum penyertaan modal atau participating interest (PI) 10 persen Blok Cepu, diserahkan. Direktur Eksplorasi dan Produksi Blok Cepu, Hestu Bagyo, yang dihubungi ANTARA News di Bali menyatakan hal itu, Rabu dan menegaskan pihaknya masih menunggu hasil laporan kesepakatan empat BUMD, sepanjang hasilnya tidak menyalahi Kontrak Kerja Sama (KKS) PI 10 persen bisa diserahkan. Hestu Bagyo menyebutkan, diperkirakan laporan hasil kesepakatan empat BUMD yakni Bojonegoro, Provinsi Jatim, Blora dan Provinsi Jateng, pekan depan akan diserahkan kepada operator. Karena itu, lanjutnya, empat BUMD sebelum membuat kesepakatan diminta mempelajari KKS juga Joint Operating Committee (JOC) dengan tujuan kesepakatan yang dibuat kelak tidak menyimpang. Menurut dia, empat BUMD yang diwakili Badan Kerja Sama ( BKS ) membentuk operating committee memang tidak menyimpang dari KKS dan JOC. "operating committee itu nanti yang ikut masuk dalam committee pengelolaan Blok Cepu,"jelasnya. Menurut Hestu Bagyo, kalau memang kesepakatan yang dibuat tidak menyimpang dari KKS dan JOC, operator tetap akan menyerahkan PI 10 persen Blok Cepu. Hanya saja, berapa persis jumlah dana PI 10 persen belum diketahui secara pasti. Namun, lanjutnya, total investasi pengelolaan sumur Migas Blok Cepu diperkirakan berkisar 1,7-1,8 miliar dolar AS. Sedangkan dana awal yang sudah dikeluarkan hingga sekarang ini berkisar 80-90 juta dolar AS. Sebelumnya Ketua Badan Kerja Sama empat BUMD, Bambang Santoso yang juga Sekkab Bojonegoro, menyatakan, dari hasil pertemuan empat BUMD telah disepakati membentuk operating committee yang terdiri dari ketua dan seorang anggota. Pembentukkan operating committee tersebut setelah mempelajari KKS juga JOC sumur Migas Blok Cepu dengan tugas ikut berunding dalam pengelolaan sumur Migas Blok Cepu.(*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007