Jakarta (ANTARA News) - Nama warga yang telah meninggal dunia muncul dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) TPS 23 RT 02 RW 05 Kelurahan Ciganjur, Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan.
Di TPS 23 itu mantan Presiden Abdurrahman Wahid atau yang akrab disapa Gus Dur dijadwalkan bakal menyalurkan aspirasinya dalam Pilkada DKI Jakarta periode tahun 2007-2012.
Muhammad Rasma (40), warga Jalan Al Munaroh Ciganjur, Jagakarsa, yang telah meninggal dunia tahun lalu muncul sebagai salah satu pemilih dalam DPT TPS 23 dengan nomor urut 503.
Menurut salah seorang warga bernama Siti Andaruningsih, Rasma telah meninggal tahun 2006 lalu, "Tapi kok namanya masuk dalam DPT?"
Selain itu, beberapa kejanggalan dalam DPT TPS 23 juga dirasakan oleh masyarakat setempat.
Dalam DPT terdapat nama Ahmad Fauzan, yang beralamat di Jalan Bakti Indah.
Tono (35), warga Jalan Bakti Indah, menyatakan bahwa memang ada Ahmad Fauzan di alamat itu, tapi usianya baru 4 tahun.
Tono merasa sangat janggal masuknya nama Fauzan dalam DPT.
Di DPT TPS 23 juga terdapat nama ganda. Ada nama Abdulrohim H yang beralamat di Jalan Bakti Indah dan mendapat nomor urut 16. Ia disebut bertanggal lahir 5 Mei 1949. Nama yang hampir sama, yaitu Abdulrochim dengan nomor urut 17 beralamat juga di Jalan Bakti Indah dan tanggal lahir sama.
Tidak cuma itu, beberapa warga juga mengeluhkan nama mereka tidak terdaftar dalam DPT.
Tono misalnya, walaupun telah dimintai salinan Kartu Keluarga (KK) dan KTP namun tetap saja ia tidak terdaftar dalam DPT.
"Saya percaya saja ketika KTP dan KK saya diminta. Tapi ketika DPT keluar, nama saya tidak terdaftar," katanya.
Warga lain MA Nani Sudarmaji, yang tinggal di Warung Cina IV juga mengaku anak menantunya tidak mendapat kartu pemilih, padahal semua keluarganya di rumah mendapat kartu pemilih.
Berdasarkan data petugas TPS, terdapat 552 pemilih yang sudah terdaftar, terdiri atas 240 perempuan dan 312 laki-laki, kesemuanya merupakan pemilih dari 1 RT yang sama - yaitu RT 02 RW 05, Ciganjur, Jagakarsa.(*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007