Susu kental manis bukan produk yang berbahaya tapi kita perlu menyikapi dengan bijak
Jakarta (ANTARA News) - Direktur Kesehatan Keluarga Kementerian Kesehatan (Kemkes) RI Eni Gustina mendorong masyarakat untuk bijak mengkonsumsi susu kental manis (SKM).
"Susu kental manis bukan produk yang berbahaya tapi kita perlu menyikapi dengan bijak dan kita harus pergunakan sesuai dengan proporsi dan peruntukannya," katanya dalam diskusi "Bijak Menggunakan SKM", Jakarta, Senin.
SKM direkomendasinya tidak digunakan bagi bayi di bawah satu tahun, dan bahkan SKM bukan berfungsi sebagai susu bernutrisi untuk konsumsi bayi di bawah lima tahun (balita) dan anak-anak.
Baca juga: Survei: masyarakat anggap SKM sebagai susu
Baca juga: Ketua DPR: BPOM berikan penjelasan temuan SKM
Eni menuturkan anak-anak sekolah dasar dan orang dewasa dapat mengkonsumsi SKM tapi harus disesuaikan dengan jumlah kebutuhannya. "Orang yang lansia boleh minum susu kental manis tapi tetap sesuaikan dengan kebutuhan."
Dikatakannya maksimal konsumsi gula direkomendasikan untuk satu orang per hari adalah 50 gram, namun untuk balita hanya 35 gram. Padahal, total konsumsi gula itu berasal dari akumulasi semua makanan dan minuman yang dikonsumsi seperti nasi, donut coklat, jadi bukan sekadar dari gula pasir.
"Pola penyakit kita sudah banyak berubah. Salah satunya pola makan yang tidak baik sejak kecil dan kelebihan karbohidrat dan protein," tuturnya.
Ia mengatakan kelebihan gula tidak baik bagi kesehatan karena bisa ikut menyebabkan penyakit diabetes dan stunting. "Minum banyak susu kental manis, bisa gemuknya gemuk gula bukan gemuk sehat."
Pewarta: Martha Herlinawati S
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2018