Kepala Sub Tanggap Darurat PMI Pusat Ridwan Sobri Carman dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin, mengatakan sejauh ini upaya yang dilakukan PMI adalah memobilisasi relawan, ambulans untuk melakukan upaya evakuasi, melakukan upaya pertolongan pertama (PP) bagi korban luka dan asesmen di wilayah terdampak.
"PMI juga menyiapkan barang bantuan untuk dikirimkan ke NTB, melalui gudang regional PMI di Serang, Banten dan melalui Gudang Regional PMI di Gresik, Jawa Timur," kata Ridwan.
PMI mengirimkan 47 Relawan serta dua ambulans untuk membantu membawa korban luka ke Rumah Sakit Lombok Timur, serta enam sepeda motor untuk membantu upaya evakuasi korban dan asesmen di wilayah terdampak gempa.
PMI juga menyiapkan barang bantuan berupa 250 unit perlengkapan kebersihan dan 250 selimut yang akan dikirimkan melalui gudang regional di wilayah Serang, Banten. Bantuan lain berupa 250 perlengkapan keluarga, 500 terpaulin, dan 100 kantung mayat akan dikirimkan melalui Gudang Regional PMI di wilayah Gresik, Jawa Timur.
Berdasarkan info dari Relawan PMI, kondisi masyarakat di Lombok Timur dan Kota Mataram merasakan gempa dengan guncangan keras selama 10 detik hingga membuat warga panik dan berhamburan keluar rumah. Masyarakat berlindung di jalan, lapangan dan tanah kosong untuk menghindari bangunan roboh.
Gempa juga dirasakan di daerah Lombok Utara, Lombok Timur, Mataram, Lombok Tengah, Sumbawa Barat, Sumbawa Besar, Denpasar, Kuta, Nusa Dua, Karangasem, Singaraja, Gianyar dan beberapa wilayah di Bali. Saat ini Pendakian Gunung Rinjani yang berada di Pulau Lombok ditutup sementara karena terdapat longsoran debu di sekitar gunung.
Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan pada Minggu (29/7)pukul 19.00 WIB tercatat sedikitnya 15 korban jiwa, 52 luka berat, dan 183 orang luka ringan.
Baca juga: Presiden tinjau penanganan gempa Lombok
Baca juga: 459 kali gempa di NTB sepanjang Januari-Juni 2018
Baca juga: Kementerian PUPR identifikasi kerusakan infrastruktur lombok
Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2018